Soloraya
Rabu, 19 September 2012 - 16:24 WIB

8 PSK Terjaring Razia Satpol PP Klaten

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Tri Rahayu/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Tri Rahayu/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN–Delapan wanita pekerja seks komersial (PSK) terjaring razia yang dilakukan oleh jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Kepolisian dan TNI di Kabupaten Klaten, Rabu (19/9/2012) siang.

Advertisement

Delapan PSK tersebut terjaring di dua tempat berbeda yang ada di Klaten. Pantauan Solopos.com razia PSK dilakukan Pasar Krumpyang, Desa Gombang, Kecamatan Cawas mendapati lima orang PSK yang sedang menunggu pelanggan di dalam kios-kios pasar. Para PSK tersebut sempat lari berhamburan ketika petugas datang. Namun setelah penyisiran dilakukan, satu persatu PSK itu dinaikkan ke mobil patroli.

Setelah itu petugas bergeser ke daerah bekas lokalisasi “Mbaben” yang berada di Dusun Mojorejo, Karanganom, Klaten Utara. Dari kawasan tersebut petugas berhasil menjaring tiga orang PSK dan satu orang yang diduga menjadi germo. Setelah dilakukan pendataan delapan PSK itu yakni Sariasih, 29, Tri Handayani, 38, Laginem, 38, Sumini,40, Musiyem, 40, Sri Maryani, 42, Poniyem, 40, Choiriah, 42, dan satu germo yang bernama Tarmi, 50.

Sekretaris Satpol PP Klaten, Rabiman, mengatakan operasi penyakit masyarakat (pekat) yang digelar itu berawal dari laporan warga. Dirinya juga mengatakan operasi itu dilakukan untuk memberikan efek jera bagi para PSK agar tidak beroperasi lagi. “Yang kita fokuskan pada hari ini adalah razia di Pasar Krumpyang, karena tempat itu tergolong baru dan jauh dari keramaian, sehingga praktik seperti itu harus diberantas agar tidak membesar,” kata Rabiman.

Advertisement

Sementara itu saat ditanya wartawan, para PSK itu mengaku bekerja seperti itu karena desakan ekonomi. Sebenarnya para PSK itu menginginkan pekerjaan lain selain menjadi PSK. “Saya SD saja tidak lulus, mau kerja apa lagi, padahal saya harus menghidupi dan menyekolahkan anak saya yang masih SMA,” kata Choiriyah, yang mengaku berasal dari Jombang.

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif