Soloraya
Minggu, 11 Oktober 2020 - 22:30 WIB

8 Warga Karanganyar Meninggal Akibat Leptospirosis

Candra Mantovani  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi bakteri

Solopos.com, KARANGANYAR -- Delapan warga Karanganyar meninggal akibat penyakit leptospirosis selama kurun waktu Januari-Juni 2020.

Sedangkan total jumlah kasus leptospirosis selama periode tersebut, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar sebanyak terdapat 18 kasus.

Advertisement

Kasus Positif Corona Kota Solo Tambah 28 Orang, 4 Antaranya Anak Dan Remaja

Berdasarkan data yang sama, jumlah pasien leptospirosis tidak mengalami penambahan sejak Juli 2020. Tren peningkatan jumlah pasien terjadi selama musim hujan hingga Juni 2020.

Advertisement

Berdasarkan data yang sama, jumlah pasien leptospirosis tidak mengalami penambahan sejak Juli 2020. Tren peningkatan jumlah pasien terjadi selama musim hujan hingga Juni 2020.

Kasi P2P Dinkes Karanganyar, Sri Winarno, mengakui jumlah warga yang terkena leptospirosis meningkat selama musim penghujan.

Tekan Pelanggaran Protokol Kesehatan, Polsek Laweyan Solo Operasi Yustisi Sampai 5 Kali Sehari

Advertisement

“Alhamdulillah, saat ini tidak ada penambahan lagi. Tapi kami mewaspadai Leptospirosis biasanya meningkat lagi mulai periode Desember hingga Maret. Itu yang kami prediksikan,” jelasnya, Minggu (10/10/2020).

Kisah Sopir Ambulans yang Ikut Tangani Covid-19 Klaten: Legawa Meski Tak Dapat Insentif

Winarno menjelaskan untuk mengantisipasi meningkatnya kasus Leptospirosis, Dinkes melakukan pengendalian vektor, dalam hal ini tikus.

Advertisement

Pada kasus Leptospirosis, tikus menjadi perantara penyakit yang menularkan bakteri tersebut melalui kencing atau cairan tubuh lainnya.

Pengunjung Pasar Bunder Sragen Sadar Kesehatan: Mending Pakai Masker Daripada Suruh Pulang

Pengendalian tikus yakni dengan menekan populasi serendah mungkin untuk meminimalkan potensi penularan penyakit leptospirosis pada kalangan warga Karanganyar.

Advertisement

“Tindak lanjut Pemkab Karanganyar tentunya melakukan pengendalian vektor untuk mencegah atau meminimalisasi potensi penularan. Untuk kasus ini [Leptospirosis] vektornya adalah tikus,” ucapnya.

Penemuan Mayat Tanpa Identitas dalam Warung Gegerkan Warga Ngijo Karanganyar

Sementara itu, berdasarkan data grafik Dinkes Karanganyar kasus Leptospirosis terbanyak ada pada wilayah kerja Puskesmas Gondangrejo sebanyak empat kasus dengan satu kematian.

Sementara itu, rasio kematian 100 persen terjadi pada empat wilayah kerja Puskesmas, yakni Tasikmadu dengan satu kasus, Jaten I dua kasus, Kebakkramat I satu kasus, dan Kebakkramat II satu kasus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif