SOLO–Tercatat sebanyak 15 juta wisatawan berkunjung ke sejumlah destinasi utama seperti Candi Borobudur, Dieng dan lain-lain di Jateng sepanjang 2011 lalu. Sayangnya, dari jumlah itu hanya 3 juta wisatawan atau 20% yang menginap di wilayah Jateng. Sisanya memilih ke Yogyakarta atau daerah lain.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Kondisi tersebut menimbulkan keprihatinan karena industri pariwisata di Jateng jadi sulit berkembang. Hal itulah yang kemudian melatarbelakangi munculnya gagasan inisiatif pembuatan rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang rencana pengembangan pariwisata Jawa Tengah oleh Komisi B DPRD Jateng.
“Di Jateng ada sejumlah destinasi wisata bertaraf internasional seperti Borobudur. Tapi belum bisa dirasakan manfaatnya secama optimal bagi pengembangan pariwisata di Jateng. Sebagai contoh pada 2011 lalu ada 15 juta wisatawan masuk ke Jateng tapi hanya 3 juta yang menginap,” ungkap salah satu anggota Komisi B DPRD Jateng, Subandi PR, yang ikut rombongan komisinya berkunjung ke Solo, Kamis (12/1/2012).
Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk menghimpun masukan dalam penyusunan draf Raperda tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jateng. Rombongan tersebut ditemui oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Widdi Srihanto dan sejumlah pejabat terkait lainnya. Selain berkunjung ke Pemkot rombongan juga akan meneruskan perjalanan peninjauan ke Borobudur dan sejumlah objek wisata lainnya.
(JIBI/SOLOPOS/Suharsih)