Soloraya
Kamis, 1 Juli 2021 - 16:06 WIB

83 Orang Terpapar Covid-19, Ponpes di Juwiring Klaten Lockdown

Newswire  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Virus Corona (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KLATEN – Sebanyak 83 orang di pondok pesantren atau ponpes di Desa Kwarasan, Kecamatan Juwiring, Klaten, dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes swab antigen. Akibatnya, ponpes tersebut pun di-lockdown.

Sebanyak 83 orang yang terpapar Covid-19 itu terdiri dari pengajar dan santri. Camat Juwiring, Klaten, Herlambang Jaka Santosa, mengatakan kasus Covid-19 di ponpes itu bermula dari sejumlah santri yang merasa tidak enak badan.

Advertisement

Baca Juga: Posko Gabungan Covid-19 Jateng di Kudus Dibubarkan

Mereka kemudian menjalani rapid test antigen. Herlambang mengatakan pihaknya kemudian melakukan identifikasi. Santri yang positif dan tidak kemudian dipisahkan. Dia juga menegaskan santri yang terpapar Covid-19 dalam keadaan baik karena merupakan OTG.

“Yang positif santri dan ustazah sebanyak 83 orang. Itu dari hasil pemeriksaan rapid antigen,” kata Herlambang yang juga Ketua Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kecamatan Juwiring seperti dikutip dari detik.com, Kamis (1/7/2021).

Advertisement

Terkait kasus ini, Satgas juga telah melakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan di lokasi ponpes. Sementara itu untuk pencegahan penularan lebih meluas, Satgas bersama TNI dan Polri melakukan piket di lokasi ponpes.

“Penanganan kita lakukan bersama Satgas, TNI-Polri dan relawan. Kita piketkan sehingga tidak ada yang lalu-lalang berisiko penyebaran,” imbuh Herlambang.

Baca Juga: UMKM Virtual Expo 2021: Mau Ekspor via Shopee Nggak Harus Punya Follower Luar Negeri Lho…

Advertisement

Terpisah, Tim Ahli Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Klaten, Roni Roekmito, mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima laporan kasus Corona di ponpes tersebut. Dari laporan satgas kecamatan, awalnya ada 30 orang yang dirapid dan hasilnya 18 positif.

“Kita sudah minta satgas kecamatan menyelesaikan. Penyebabnya mungkin karena tatap muka tapi belum kita pastikan. Kita sudah minta santri yang tidak positif dipisahkan dan yang positif tidak keluar ke mana-mana. Sejauh ini tidak ada penyebaran,” jelas Roni.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif