SOLOPOS.COM - Ketua KPU Wonogiri, Toto Sihsetyo Adi. (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri mengumumkan daftar pemilih sementara atau DPS Pemilu 2024 di Kota Sukses sebanyak 851.960 orang. Jumlah itu turun 17.864 orang dibandingkan daftar pemilih tetap Pemilu 2019 yang sebanyak 869.824 orang.

Ketua KPU Wonogiri, Toto Sihsetyo Adi, mengatakan rapat pleno penetapan DPS sudah dilaksanakan pada Rabu (5/4/2023) di Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri. DPS sebanyak 851.960 orang itu terdiri atas 422.916 pemilih laki-laki dan 429.044 pemilih perempuan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Data itu tersebar di 25 kecamatan dengan jumlah pemilih sementara terbanyak Kecamatan Wonogiri sebanyak 69.247 pemilih dan paling sedikit Kecamatan Batuwarno sebanyak 14.756 pemilih.

DPS tersebut merupakan hasil dari proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pemilu dari pemerintah pusat. Proses coklit dilakukan selama sebulan mulai dari 12 Februari 2023-12 Maret 2023 oleh petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih).

Total 3.909 petugas pantarlih dilibatkan dalam proses tersebut. Mereka mendatangi pemilih secara langsung dan menindaklanjuti usulan Rukun tetangga (RT) atau Rukun Warga (RW). 

Sementara itu, dengan DPS sebanyak 851.960 orang maka jumlah tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu 2024 di Wonogiri ada 3.910 tempat di mana satu TPS di antaranya merupakan TPS khusus yang disediakan untuk pemilih di rumah tahanan (rutan).

TPS terbanyak ada di Kecamatan Wonogiri mencapai 312 lokasi dengan jumlah 69.247 pemilih. Sedangkan jumlah TPS paling sedikit di Kecamatan Paranggupito, yaitu 69 lokasi dengan 15.139 pemilih. Satu TPS maksimal untuk 300 pemilih.

“Kalau dibandingkan pada Pemilu 2019, jumlah DPS Pemilu 2024 ini menurun. Hal itu dipengaruhi data pemilih awal banyak tidak memenuhi syarat [TMS] karena berbagai hal,” kata Toto saat ditemui Solopos.com di Kantor KPU Wonogiri, Senin (10/4/2023).

Penyebab Pemilih Tak Penuhi Syarat

Komisioner KPU Wonogiri Divisi Perencanaan Data dan Informasi, Dwi Prasetyo, menjelaskan ada beberapa komponen yang menyebabkan data pemilih dinyatakan TMS dan tidak masuk DPS Pemilu 2024. Penyebab itu yakni meninggal dunia, pindah domisili, pemilih ganda, salah penempatan TPS, anggota TNI dan Polri, dan di bawah umur.

Total jumlah pemilih yang dinyatakan TMS sebanyak 25.737 pemilih. Salah penempatan TPS dan meninggal dunia menyumbang data pemilih TMS paling banyak. Masing-masing 12.257 pemilih dan 7.762 pemilih.

Pada sisi lain, data jumlah pemilih baru tercatat sebanyak 19.156 pemilih. Pemilih baru tidak selalu merupakan pemilih pemula. Bisa jadi mereka merupakan pindahan dari daerah lain. Bahkan pemilih yang pindah TPS masih dari desa yang sama juga masuk kategori pemilih baru.

“Data pemilih yang dimiliki KPU untuk Pemilu 2024 sudah lebih sedikit dibandingkan data pemilih Pemilu 2019 lalu, yaitu 858.291 pemilih. Hal itu karena data pemilih secara rutin dimutakhirkan setiap bulan sejak 2021,” jelas Dwi.

Menurut Dwi, KPU sudah mengumumkan DPS Pemilu 2024 itu di 294 desa/kelurahan Wonogiri. Warga bisa mengecek secara mandiri apakah mereka sudah terdaftar sebagai pemilih, salah TPS, atau malah menjadi pemilih ganda.

Selain itu, warga juga bisa mengecek secara daring melalui cekdptonline.kpu.go.id. Apabila ditemukan ketidaksesuaian data, warga bisa melaporkan kepada petugas pemungutan suara (PPS) atau bisa langsung memberikan tanggapan melalui laman yang telah tersedia tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya