Soloraya
Senin, 31 Agustus 2009 - 15:01 WIB

9 Kuintal daging celeng masuk Sukoharjo

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)–Sebanyak sembilan kuintal daging babi hutan alias daging celeng untuk campuran daging sapi ditengarai masuk Kabupaten Sukoharjo melalui Pasar Kartasura.

Meski kesulitan untuk menangkap basah para pelakunya, Dinas Pertanian tetap melakukan pengawasan intensif untuk menekannya.

Advertisement

Pengiriman daging celeng alias daging babi hutan tersebut dilakukan dengan bus umum. Berdasarkan hasil pengamatan tim Pemkab, daging celeng ditaruh di dalam bagasi bus untuk kemudian diturunkan di Pasar Kartasura.

Selanjutnya, mobil pick up akan membawa daging-daging tersebut menuju ke Kota Gudeg. Dalam satu hari, daging celeng diangkut dengan menggunakan dua hingga tiga unit bus.

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan), Giyarti ketika dijumpai wartawan usai rapat komisi menerangkan, sudah sejak lama Pasar Kartasura dijadikan para oknum penjual daging celeng sebagai daerah transit distribusi daging celeng.

Advertisement

“Pasar Kartasura dari tahun ke tahunnya memang selalu dijadikan tempat transit distribusi daging celeng. Oleh sebab itu di Bulan Ramadan ini, kami terus mengintensifkan inspeksi mendadak (Sidak) untuk menekan distribusi daging-daging tersebut,” jelasnya, Senin (31/8).

Dari beberapa kali hasil Sidak, Giyarti menerangkan, tim belum lagi menemukan aksi distribusi daging celeng ke Yogyakarta. Meski belum menemukannya, namun Pemkab terus berkomitmen memperketat daerah perbatasan terkait upaya pengontrolan distribusi daging celeng yang digunakan pedagang sebagai campuran daging sapi tersebut.

“Daging celeng, berdasar informasi yang kami terima digunakan sebagai campuran daging sapi. Kalau daging sapi sekarang ini kan mahal, menyentuh Rp 58.000 hingga Rp 60.000 setiap kilogram (Kg)-nya. Dengan menggunakan daging celeng, harga tersebut bisa ditekan meski jelasnya untuk soal harga daging campuran kami tidak begitu tahu,” jelas Giyarti.

Advertisement

Giyarti menambahkan, para penjual daging celeng umumnya adalah penjual daging babi. Terkait distribusi daging babi hutan tersebut, lebih dari tiga kuintal yang diangkut di tiap bus.

aps

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif