SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SRAGEN–Pimpinan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sragen merombak susunan legislator dari Fraksi PDIP (FPDIP) DPRD yang duduk di empat komisi. Perombakan komposisi personel komisi FPDIP diumumkan dalam sidang paripurna yang digelar di Gedung Dewan, Sabtu (28/1).
Sidang yang dipimpin Ketua DPRD Sragen, Sugiyamto, dihadiri Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, puluhan anggota Dewan dan sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Dalam sidang itu, Sugiyamto meminta Sekretaris Dewan (Sekwan) Is Susanto Herry untuk membacakan surat keputusan DPRD beserta lapiran surat keputusan DPC PDIP Sragen tentang perubahan komposisi personel di empat komisi.
Sekretaris Dewan, Is Susanto Hery, membacakan secara rinci Surat Keputusan DPRD No 170/2012 tentang Pemindahan Keanggotaan Dalam Komisi Dari FPDIP. Sekwan menyebut satu per satu sembilan nama legislator yang dimutasi lengkap dengan posisi di komisi lama dan komisi baru. Sigit Pramono yang semula duduk sebagai Ketua Komisi IV dipindah ke Komisi I menggantikan Suharjo. Demikian pula Gathot Budiarto juga dimutasi dari Komisi III ke Komisi IV, Untung Wibowo dipindah dari
Komisi IV ke Komisi I dan seterusnya.
“Setelah keputusan DPRD tentang pemindahan keanggota dalam komisi usai dibacakan, maka selanjutnya sidang ini kami skors untuk pembahasan penentuan pimpinan di masing-masing komisi. Atas dasar itu, sidang saya skors selama tujuh menit,” ujar Sugiyamto seraya menghentakkan palu di atas meja.
Para wakil rakyat bukannya segera berdiskusi, tapi sebagian mereka masih sibuk mengisi daftar hadir per komisi untuk mencapai kuorum dalam rapat. Beberapa komisi sempat tidak mencapai kuorum, sehingga mereka harus menunggu. Persoalan teknis itulah yang membuat waktu skors yang ditentukan Pimpinan Dewan yang semula tujuh menit molor sampai lebih dari 10 menit.
Dalam kesempatan itu, Ketua FPDIP DPRD Sragen, Bambang Samekto, tak hadir dalam persidangan. Dia memiliki acara khusus di Auditorium RSPD bersama ratusan anak sekolah menengah atas dan kejuruan yang membahas tentang peluang bisnis event organizer.
(JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)
