9 Pasangan Tak Resmi Terjaring Razia saat Asyik Ngamar di Hotel Klaten

Solopos.com, KLATEN — Tim gabungan Pemkab Klaten menangkap sembilan pasangan tak resmi dalam razia yang dilakukan dengan menyisir delapan hotel di wilayah kabupaten tersebut.

Razia digelar tim gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar), Kodim, dan Dissos P3APPKB Klaten, Kamis (31/8/2023). Dari delapan hotel yang disambangi, tim gabungan mendapati sembilan pasangan tak resmi di enam hotel.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Selain itu terjaring dua wanita dari kamar berbeda yang diduga sudah ditinggalkan oleh pasangan masing-masing saat petugas datang.

Subkoordinator Penindakan Satpol PP dan Damkar Klaten, Sulamto, mengatakan pasangan tak resmi yang terjaring razia tim gabungan itu berasal Klaten, Sleman, Gunungkidul, serta Jakarta. Hal itu berdasarkan alamat pada identitas diri masing-masing.

Usia mereka rentang 21 tahun hingga 54 tahun. Dari sembilan pasangan, enam pasangan berusia di bawah 30 tahun. Mereka rata-rata bekerja sebagai buruh dan karyawan swasta.

“Sementara dua wanita yang kedapatan di dalam kamar hotel berbeda itu kemungkinan pasangan laki-lakinya sudah pergi sebelum petugas datang. Setelah dicek, ternyata dari perlengkapan yang dibawa ditemukan alat kontrasepsi pria,” jelas Sulamto, Kamis.

Pasangan tak resmi yang terjaring razia di kamar hotel itu kemudian dibawa ke Kantor Satpol PP dan Damkar Klaten guna mendapatkan pembinaan. Mereka dikenai sanksi wajib lapor sebanyak 20 kali.

“Sesuai hasil pemeriksaan, ada yang didasari suka sama suka. Kemudian ada yang baru tahap pacaran. Ada yang baru dalam tahap bercerai dan di hotel itu bersama selingkuhannya,” kata Sulamto.

Operasi itu digelar menindaklanjuti aduan warga. Selain itu, operasi digelar sebagai upaya penegakan Perda No 27/2002 tentang Larangan Pelacuran dan Perda No 12/2013 tentang Ketertiban Kebersihan dan Keindahan.