Solopos.com, SOLO – Ratusan warga di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Solo, menjalani karantina dengan tertib. Mereka diminta tinggal di rumah masing-masing lantaran diketahui sempat berkontak dengan jemaah masjid positif corona.
Lurah Joyotakan, Purbowinoto, mengatakan mereka yang terdampak karantina wilayah itu adalah ratusan warga dari 90 keluarga. Pihaknya menyuplai bahan pokok dan memastikan kebutuhan seluruh warga terpenuhi.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
“Alhamdulillah, mereka tertib, tidak menolak. Petugas dari TNI/Polri, organisasi masyarakat (ormas), dan masyarakat sekitar berjaga di tujuh akses keluar masuk dua RT itu,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu (17/5/2020).
Purbowinoto menambahkan 90 keluarga tersebut dikarantina seluruhnya karena tinggal berdekatan dengan pasien corona. Sebagai informasi, pasien positif dan tujuh orang yang saat ini menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) dari Joyotakan itu tinggal dalam satu lingkup perkampungan padat.
“Dua blok padat, karena kalau hanya dua rumah ya enggak memungkinkan,” sambung dia.
Besok Senin, Pasar Juwangi Boyolali Disasar Rapid Test Massal, Imbas 2 Pedagang Positif Corona
Pemantauan
Lebih lanjut dikatakan, petugas rutin memantau kondisi kesehatan seluruh warga yang menjalani karantina di Joyotakan. Mereka berkeliling dari rumah ke rumah. Ia menyebut karantina wilayah dua RT di Joyotakan tersebut bakal berakhir beberapa hari sesudah Idulfitri.
Purbowinoto mengatakan pasien terkonfirmasi positif corona yang berusia 63 tahun itu merupakan kasus kedua di Kelurahan Joyotakan. Kasus pertama adalah pria berumur 34 tahun yang menjadi pasien ke-18 di Solo dan sudah dinyatakan sembuh.
Purbo kemudian mengonfirmasi bahwa pasien positif kedua di wilayahnya tidak tertular saat mengikuti salat tarawih. Melainkan telah menjadi PDP sebelum bulan puasa.
“Tapi, memang dia menjadi jemaah yang rutin salat berjemaah di masjid dekat rumahnya itu. Masjid tersebut tidak dibuka untuk warga luar, tapi hanya lingkungan sekitar. Mereka juga menjalani protokol kesehatan sebelum dan sesudah aktivitas. Jadi tampak dari luar, masjid itu tidak ada aktivitas,” tutur Purbo.
Karantina Wilayah
Diberitakan sebelumnya, Pemkot Solo melakukan karantina wilayah di dua RT Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, mulai Sabtu (16/5/2020). Ratusan warga di sana diminta menjalani karantina di rumah masing-masing.
Kerangka Mayat Misterius di Hutan Puhpelem Wonogiri Korban Pembunuhan?
Hal itu dilakukan guna mencegah persebaran virus SARS CoV-2 karena 90 keluarga di dua RT tersebut diketahui sempat berkontak dengan pasien positif Covid-19 yang saat ini dirawat di rumah sakit.
Pasien tersebut diduga menjadi super spreader setelah rapid test tujuh orang kontak erat dan dekatnya menunjukkan hasil reaktif. Hasil uji swab secara polymerase chain reaction (PCR) tujuh PDP kontak dekat dan erat belum keluar hingga Minggu pagi.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan upaya karantina wilayah di Joyotakan dilakukan untuk menekan persebaran virus corona. Warga dilarang keluar area tersebut, sementara warga dari luar area dilarang masuk.
“Kami tidak mengekang hak masyarakat, namun kami berupaya menekan persebaran. Mereka juga mengerti, paham situasinya,” kata Rudy, sapaan akrabnya.
Kecelakaan Motor VS Sepeda Angin di Jl Solo-Jogja, 2 Orang Terluka