SOLOPOS.COM - Para calon haji di Kabupaten Sukoharjo mengenakan jaket merah pemberian Bupati Etik Suryani dalam acara pamitan di Pendapa Graha Satya Praja (GSP) Setda Sukoharjo, Selasa (6/6/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sejumlah 919 calon haji (calhaj) di Kabupaten Sukoharjo berpamitan dengan Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dan Wakil Bupati Agus Santosa di Pendapa Graha Satya Praja (GSP) Setda Sukoharjo, Selasa (6/6/2023). Dalam acara tersebut, Bupati dari PDIP itu memberi bekal calhaj berupa jaket merah dan lauk kering tiga macam.

“Jaket merah ini fungsinya luar biasa di sana [Tanah Suci]. Ini untuk identitas orang Sukoharjo karena di sana putih semua. Jadi bisa saling sengkuyung dan membantu,” terang Bupati Etik dalam sambutannya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Selain menyerahkan jaket merah, ia juga membagikan paket lauk berisi sambal pecel, serundeng, dan keripik kentang atau klengkam. Lauk tersebut menurutnya akan cukup berguna mengingat bakal banyak calhaj Sukoharjo yang kangen dengan masakan rumah.

Bupati berharap jemaah haji Sukoharjo dapat menjalankan ibadah haji dan sunahnya dengan lancar dan selalu dalam kondisi sehat sehingga bisa kembali pulang sebagai haji mabrur. Ia juga meminta para calhaj saat pergi ke mana pun harus didampingi rekan lainnya demi keselamatan.

Sementara itu, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sukoharjo, Abdul Rachman, menyampaikan 919 calhaj Sukoharjo terbagi dalam tiga kelompok terbang (kloter), yakni 66, 67, dan 68. Mereka dijadwalkan berangkat pada 12 Juni mendatang.

Calhaj tertua dari Sukoharjo tercatat atas nama Sadimun Kromo Pawito yang berusia 94 tahun 5 bulan dari Kecamatan Bendosari. Sementara calhaj termuda atas nama Muhammad Mirza Mumtaz Alfabaid yang berusia 19 tahun 1 bulan dari Kecamatan Grogol. Keduanya juga dihadirkan dalam agenda pamitan tersebut.

Muhammad Mirza Mumtaz Alfabaid, 19, berangkat ke Tanah Suci menggantikan ayahnya yang meninggal dunia pada 2020 lalu akibat sakit. Pemuda yang kini duduk di bangku kuliah semester II Universitas Sahid Solo tersebut mengaku berangkat bersama ibunya, Ida Khoiriyah, 40. Ia telah mempersiapkan fisiknya dengan banyak jalan kaki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya