Soloraya
Kamis, 10 November 2011 - 07:01 WIB

94 Perusahaan diperiksa

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (detik.com)

Ilustrasi (detik.com)

Solo (Solopos.com)–Sebanyak 94 perusahaan besar dan menengah diperiksa Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Solo dan PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) Cabang Surakarta karena menunggak pembayaran premi Jamsostek.

Advertisement

Pemeriksaan dilakukan mulai Rabu (9/11/2011) hingga dua pekan mendatang dengan melakukan penagihan sejumlah tunggakan.

Kabid Pengawasan Dinsosnakertrans, Amiruddin mewakili Kepala Dinsosnakertrans, Singgih Yudoko saat dijumpai Espos di ruang kerjanya, Rabu (9/11/2011), mengungkapkan ikhwal dilakukannya pemeriksaan itu bermula dari laporan PT Jamsostek, pekan lalu, mengenai banyaknya perusahaan di Kota Bengawan yang menunggak pembayaran premi Jamsostek.

Dampak dari tunggakan itu, menurut Amiruddin, sangat dirasakan oleh para karyawan karena mereka tidak bisa mencairkan klaim.

Advertisement

“Repotnya bagi karyawan yang sedang sakit atau keluarganya dirawat di rumah sakit akan kebingungan ketika klaim tidak bisa dicairkan. Ini sudah menyangkut hak karyawan sehingga kami melakukan tindakan,” ujarnya.

Amiruddin mengungkapkan laporan Jamsostek menyebut ada 94 perusahaan yang menunggak pembayaran. Dalam pemeriksaan itu perwakilan Jamsostek akan melakukan penagihan. Apabila perusahaan itu ternyata sudah gulung tikar alias bangkrut, tunggakan tidak akan diminta, melainkan akan langsung dicoret dari data Dinsosnakertrans.

Sebaliknya, jika ada perusahaan yang bandel, Amir mengatakan, baik Jamsostek maupun Dinsosnakertrans akan memberikan peringatan dan jika peringatan itu tidak diindahkan Dinsosnakertrans tidak akan segan-segan melaporkan perusahaan itu ke pihak berwajib.

Advertisement

Terpisah, Ketua Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) Solo, Suharno menilai langkah yang diambil Dinsosnakertrans terlambat.

“Bagus kalau ada pemeriksaan. Namun menurut saya langkah tersebut sudah sangat sangat terlambat,” ujarnya.

(aps)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif