Solopos.com, SRAGEN — Dari 1.170 koperasi di Kabupaten Sragen ternyata hanya 230 koperasi yang aktif atau hanya 19,65%. Sedangkan 456 koperasi tidak aktif dan sisanya 484 koperasi direkomendasi dibubarkan. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukoawti, menghendaki semua koperasi yang tidak aktif dibubarkan saja.
Informasi soal jumlah koperasi baik yang aktif dan tidak aktif itu disampaikan Kabid Koperasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Bina Sri Astuti, saat berbincang dengan Espos, Jumat (14/7/2023). Pihaknya sudah melakukan pemeriksaan kesehatan koperasi yang aktif tersebut pada 2022.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
“Kami memeriksa kesehatan 160 koperasi dan hasilnya 89 koperasi dinyatakan sehat dan 71 cukup sehat. Problem yang dihadapi koperasi itu kadang-kadang terletak pada reorganisasi kepengurusanya. Biasanya yang menjadi pengurus orang-orang baru sehingga kurang aktif. Maju tidaknya koperasi tergantung keaktifan anggotanya,” jelas Bina.
Koperasi yang ada rata-rata bergerak di bidang simpan pinjam. Dalam perjalanan usahanya, koperasi simpan pinjam ini kadang kalah bersaing dengan lembaga keuangan lainnya. Ada pula koperasi yang kondisinya sehat seperti koperasi pegawai di bawah Primer Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI).
Sementara itu, saat berdialog dengan pengurus koperasi se-Kabupaten Sragen, Jumat, Bupati Yuni ingi koperasi yang tidak aktif dibubarkan. Sehingga Pemkab bisa lebih fokus pada koperasi yang sehat. Ia mengaku heran dari 1.170 koperasi yang aktif hanya 230 koperasi.
“Koperasi itu kan sokoguru ekonomi. Persoalan koperasi biasanya karena keterbatasan pengurus dan sumber daya manusia. Pembinaan itu mestinya bisa dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Karena pembinaan yang dilakukan Diskumindag itu pembinaan biasa. Bahkan ada koperasi yang angkat tangan dan dibubarkan juga siap,” jelasnya.
Pengelolaan koperasi, menurutnya, mestinya menggunakan standar OJK. Bupati telah meminta Diskumindag menghadirkan OJK untuk memberi pembinaan kepada pengurus koperasi yang sehat. Di sisi lain, Yuni juga meminta pengelola koperasi untuk mengembangkan usahanya tidak hanya bergerak di simpan pinjam.
“Dengan pengembangan usaha maka bisa menambah pendapatan anggotanya. Para pengurus koperasi itu saya tantang untuk mengembangkan usahanya. Sehat tidaknya koperasi itu terletak pada keaktifan anggotanya,” jelasnya.
Perkembangan Koperasi di Kabupaten Sragen
Koperasi Aktif : 230 koperasi
Koperasi Tidak Aktif : 456 koperasi
Koperasi yang direkomendasi dibubarkan : 484 koperasi
Jumlah koperasi : 1.170 koperasi
Pemeriksaan Kesehatan Koperasi di Kabupaten Sragen 2022
Predikat koperasi sehat : 89 koperasi
Predikat koperasi cukup sehat : 71 koperasi
Sumber: Diskumindag Sragen.