SOLOPOS.COM - Ratusan siswa melakukan jamasan 1.000 bendera merah putih di halaman sekolah, Selasa (15/8/2023). (Istimewa/SMKN 1 Plupuh)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 1.000 lembar bendera merah putih dijamasi oleh ratusan siswa di halaman SMKN 1 Plupuh, Sragen, Selasa (15/8/2023). Ritual Jamasan 1.000 Bendera dalam rangka memperingati HUT ke-78 Kemerdekaan RI ini baru kali pertama digelar di sekolah itu dan melibatkan 1.049 siswa.

Rangkaian ritual jamasan bendera itu dimulai dari penyerahan bendera secara simbolis oleh dua anggota veteran, yakni Hardi dan Warsono, kepada perwakilan siswa perempuan dan laki-laki. Setelah menyerahkan bendera, Hardi menyampaikan kisah perjuangan saat perang kemerdekaan, terkait serangan umum empat hari di Kota Solo pada 7-10 Agustus 1949 yang lalu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tempat penyusunan strategi penyerangan itu sekarang menjadi Monumen Tentara Pelajar di Desa Sidokerto, Plupuh, Sragen. Di monumem itulah ratusan siswa SMKN 1 Plupuh memasang ratusan lembar bendera merah putih sebagai bagian dari rangkaian Jamasan 1.000 bendera.

Setelah kisah sejarah selesai diceritakan, prosesi jamasan bendera dimulai. Hanya para pelajar perempuan yang mendapat mandat menjamasi bendera merah putih dengan air kembang mawar merah-putih. Ada 540 siswi yang mencuci bendera di halaman sekolah. Mereka mencuci bergantian pada 15 ember dengan air kembang. Prosesi pencucian itu dilakukan selama 15 menit.

Kepala SMKN 1 Plupuh, Sragen, Sri Eka Lelana, mengatakan jamasan 1.000 bendera itu dilaksanakan untuk menanamkan dan menumbuhkembangkan jiwa nasionalisme kepada warga sekolah, utamanya para siswa. “Kami menghadirkan dua veteran pejuang kemerdekaan. Mereka menceritakan perjuangan dalam merebut kemerdekaan RI dulu. Merkea juga terlibat dalam agresi militer pertama maupun kedua,” jelasnya.

Eka berharap anak-anak mendapatkan cerita yang sebenarnya tentang bagaimana veteran itu berjuang merebut kemerdekaan. Ia mendorong anak-anak mengambil inspirasi dan semangat para pejuang untuk mengisi kemerdekaan dengan hal positif. “Sehingga anak-anak punya jiwa cinta Tanah Air, kebangsaan, dan nasionalisme,” katanya.

Kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi, yaknk di halaman sekolah dan di Monumen Tentara Pelajar. Monumen Tentara Pelajar dipilih untuk memahamkan siswa tentang perjuangan kemerdeaan itu tidak mudah. Di monumen itu ada daftar tentara yang gugur dalam serangan umum.

Ketua OSIS SMKN 1 Plupuh, Dina Putri Lestari, mengungkapkan rasa senang dan bangganya bisa terlibat dalam jamasan 1.000 bendera merah putih. Dia juga terkesan dengan cerita veteran cukup memotivasinya.

“Kegiatan ini bisa memupuk jiwa nasionalisme dan patriotisme. Kami dapat belajar sejarah dari orangnya langsung. Peran OSIS membantu persiapan dan pelaksanaan jamasan. Satu siswa wajib membawa satu bendera,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya