SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google img)
SRAGEN--RM, 16, gadis warga Kecamatan Sambungmacan, Sragen ditemukan dalam keadaan tewas di Bengawan Solo, tepatnya di wilayah Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, Selasa (10/4/2012) siang. Siswi Kelas X sebuah sekolah swasta di Sragen itu diduga menceburkan diri ke sungai dari Jembatan Mantingan, Ngawi, Minggu (8/4/2012) malam.
Informasi yang dihimpun Solopos.com dari rumah duka, Selasa siang, menerangkan korban semula diajak temannya bermain pada Minggu sore, sekitar pukul 18.00 WIB. Mereka sempat pamit dengan orangtua korban. Karena sudah mengenal temannya, orangtua korban tak memiliki firasat buruk.
Jasat RM ditemukan seorang warga penambang pasir, Selasa pagi, sekitar pukul 07.00 WIB dalam kondisi mengambang di air. Dari keterangan kerabat korban, Mulyani, 42, korban dikenal sebagai anak pendiam.
Sejumlah teman satu sekolahan dengan korban juga turut melayat. Di mata temannya, korban juga dikenal sebagai gadis yang baik. Sejumlah perangkat desa langsung merapat ke tempat kejadian perkara (TKP) penemuan mayat di Ngawi. Tubuh korban sebelumnya sempat diautopsi di RSUD dr Soeroto Ngawi.
Camat Sambungmacan, Jaka Sriyono, mengaku belum bisa mengambil kesimpulan atas kematian korban. Menurut dia, karena TKP-nya di Ngawi, maka perkara ini ditangani pihak kepolisian Ngawi, Jatim. “Keluarganya masih syok. Kami juga masih menunggu hasil autopsi dari RSUD Dr Soeroto Ngawi terkait jasad korban,” terangnya.
Kapolsek Sambungmacan, AKP Yohanes Trisnanto, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi, menerangkan dari keterangan saksi yang diperiksa di Polsek Mantinga, Ngawi, penyebab kematian korban diduga bunuh diri. Namun penyebab bunuh dirinya apa, dia tak mengetahui secara persis. “Informasi yang saya terima korban bunuh diri sekitar Minggu malam dari Jembatan Mantingan,” tuturnya.
