SOLOPOS.COM - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki Abu Bakar Ba`asyir (kiri) memberikan surat kepada Tim Pemenangan Cabang (TPC) Ganjar-Mahfud di kantor sementara DPC PDIP Kota Solo, Pucangsawit, Jebres, Solo, Kamis (30/11/2023). Abu Bakar Ba`asyir memberikan surat dan nasihan terkait Capres dan Cawapres pada pemilu 2024. (Solopos.com/Joseph Howi Widodo).

Solopos.com, SOLO–Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Kabupaten Sukoharjo, Abu Bakar Ba’asyir, menyerahkan surat nasihat kepada Tim Pemenangan Cabang (TPC) Ganjar-Mahfud Kota Solo, Kamis (30/11/2023).

Penyerahan surat nasihat itu dilakukan di Kantor Sementara DPC PDIP Solo di Pucangsawit, Jebres, sekitar pukul 10.10 WIB. Kantor Sementara DPC PDIP Solo berada di depan kediaman Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Rombongan Abu Bakar Ba’asyir diterima Ketua TPC Ganjar-Mahfud Solo, Hendro Pramono, dan jajarannya, seperti Her Suprabu, Muchus BR, dan lainnya. Tapi Rudy, panggilan akrab Ketua DPC PDIP Solo tidak terlihat hadir.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, Rudy sedang berada di Jakarta. Surat nasihat dari Abu Bakar Ba’asyir sebenarnya ditujukan Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Tapi surat dititipkan TPC Ganjar-Mahfud Solo.

Surat nasihat yang sama sudah diberikan Abu Bakar Ba’asyir kepada Capres lainnya, yaitu Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Namun, surat nasihat itu tidak disampaikan langsung kepada para Capres, melainkan orang ketiga.

“Saya nasihatkan supaya mengatur negara ini dengan hukum Islam. Pancasila sendiri mengharuskan begitu, tapi mungkin pemerintah itu kurang mengerti, atau memang dibolak-balik saja.” ujar dia diwawancara wartawan.

Menurut Abu Bakar Ba’asyir, ketika ulama menetapkan Sila 1 Pancasila berkonsekuensi negara ini harus diatur dengan hukum Tuhan yang Maha Esa. Dia mengaku siap berdebat dengan siapa pun terkait penafsiran itu.

“Ulama menetapkan Sila 1 Pancasila konsekuensinya negara ini harus diatur dengan hukum Tuhan yang Maha Esa, begitu. Jadi Pancasila mengharuskan begitu, saya siap berdebat dengan para pemerintah masalah ini,” urai dia.

Dari tiga Capres yang diberi surat nasihat, Abu Bakar Ba’asyir tidak bertemu langsung dengan semuanya. Sehingga surat hanya dititipkan kepada pihak ketiga. Tapi isi surat nasihat itu sama dari satu Capres ke capres lainnya.

“Enggak ada yang bisa bertemu. Pertama Anies Baswedan saya titipkan anak saya waktu itu ke Jakarta. Kedua Prabowo, saya sampaikan lewat Gibran itu pun tidak ketemu Gibran hanya pegawainya. Di sini juga tidak bertemu,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya