Soloraya
Kamis, 16 Maret 2023 - 18:37 WIB

Abu Erupsi Merapi Masih Numpuk, Warga 3 Desa di Boyolali Berharap Hujan Buatan

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani memanen cabai di Takeran RT 001/RW 003, Tlogolele, Selo, Boyolali, Minggu (12/3/2023). Harga cabai turun imbas dari hujan abu vulkanik erupsi Gunung Merapi. (Solopos/ Putut Hartanto)

Solopos.com, BOYOLALI — Hampir sepekan berlalu sejak Gunung Merapi memuntahkan awan panas dan hujan abu pada Sabtu (11/3/2023). Namun, tiga desa di Selo, Boyolali, masih diselimuti abu dari gunung tersebut.

Hal itu karena desa di lereng yang berlokasi dekat puncak Merapi itu belum diguyur hujan. Padahal, semakin lama hujan abu vulkanik Merapi tersebut dapat semakin merusak tanaman dan mengganggu pakan ternak.

Advertisement

Camat Selo, Cahyo Wiratno, mengungkapkan abu vulkanik Gunung Merapi yang jatuh di tiga desa yakni Jrakah, Klakah, dan Tlogolele merusak tanaman warga, termasuk cabai. “Kami berharap nanti ada bantuan semacam hujan buatan untuk membersihkan abu vulkanik di lahan pertanian warga Tlogolele, Klakah, dan Jrakah,” ujarnya saat diwawancarai Solopos.com, Kamis (16/3/2023).

Ia mengungkapkan Tlogolele merupakan salah satu penghasil cabai terbesar dan penyuplai untuk kebutuhan tak hanya di Boyolali tapi di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kini lahan pertanian warga lereng Merapi di Boyolali itu rusak terdampak hujan abu.

Advertisement

Ia mengungkapkan Tlogolele merupakan salah satu penghasil cabai terbesar dan penyuplai untuk kebutuhan tak hanya di Boyolali tapi di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kini lahan pertanian warga lereng Merapi di Boyolali itu rusak terdampak hujan abu.

Selain di bidang pertanian, Cahyo juga menjelaskan abu vulkanik Gunung Merapi menyulitkan peternak mencari pakan hijau bagi ternak mereka. “Kami ucapkan terima kasih, dari Pak Bupati lewat Dinas Peternakan Ketahanan Pangan juga, banyak sekali membantu pakan ternak khusu di tiga desa yang terdampak,” ujarnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada TNI Polri dan sukarelawan lainnya yang telah membantu pakan ternak dan pembersihan abu vulkanik. Lebih lanjut, Cahyo mengungkapkan terkait jalur evakuasi juga telah siap dan aman dilalui warga semisal mengharuskan ada evakuasi.

Advertisement

Donas Pakan Ternak

“Kami mengharap semoga ada hujan, atau hujan buatan dari pemerintah,” jelasnya. Ia mengungkapkan 800-an sapi dan 250-an kambing/domba warga Tlogolele sangat terdampak dengan hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Merapi.

TSD Tlogolele juga membuka donasi untuk pemberian pakan hijau atau pun konsentrat untuk dibagikan kepada warga. Sementara itu, Kades Tlogolele, Sungadi, mengatakan karena mayoritas warga Tlogolele adalah petani dan peternak, dampak abu vulkanik sangat terasa di bidang pertanian dan peternakan.

“Otomatis [tanaman] yang masih muda gagal panen, yang sudah panen penuaan dini. Jadi semisal cabai biasanya mampu dipetik 15 kali lebih, ini hanya 5-7 kali,” jelasnya.

Advertisement

Selain itu, masalah peternakan yaitu masyarakat kesulitan mencari pakan ternak layak untuk hewan sapi dan kambingnya. Ia mengungkapkan kebutuhan mendesak bagi warganya adalah bantuan pakan ternak.

Selain itu, karena mayoritas warga merugi akibat produk pertaniannya gagal panen ia meminta perhatian dari Dinas Sosial (Dinsos) Boyolali terkait logistik untuk menyambung hidup.

“Musim panenn rusak dan semua kena dampaknya. Kami pernah berkoordinasi dengan Dinas Sosial, kami mohon untuk dibantu sejenis bantuan sembako, istilahnya jadup [jaminan hidup] lah,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif