SOLOPOS.COM - Bakal calon wali kota Solo, Achmad Purnomo, tengah menanti giliran fit and propher test di Panti Marhaen, Jalan Brigjen Sudiarto, Kota Semarang, Sabtu (21/12/2019). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG -- Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto mengaku belum menerima surat dari Achmad Purnomo yang mundur dari pencalonan Wali Kota Solo 2020.

Ia menyebut rencana Achmad Purnomo mundur tersebut sebatas wacana karena hanya berbekal pernyataan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kisah Jukir di Madiun, Gadaikan KTP Hingga STNK Demi Sambung Hidup Saat Pandemi Corona

"Itu kan statement. Dalam organisasi, statement kan wacana politik. Bagi organisasi semacam PDI Perjuangan tentu diikuti surat pengunduran diri," beber Bambang dilansir Detik.com, Minggu (26/4/2020).

Dia menambahkan, jika Achmad Purnomo betul-betul berniat mundur dari Pilkada Solo 2020 maka harus menyertakan surat pengunduran diri.

10 Berita Terpopuler: Pencurian di Polanharjo Klaten-Corona Serang Anak

Tetapi, jika memang betul ingin mundur, maka PDIP mengaku tidak bisa memaksa kemauan dari Wakil Wali Kota Solo itu.

"DPP belum terima [surat pengunduran diri]. DPD juga belum, beliau tidak berkomunikasi dengan saya atau pengurus DPD. Kami tunggu, tentu kami tidak bisa memaksa. Kalau beliau mundur ya kami mau ngomong apa," tambahnya.

Dukung di Rumah Saja, Google Doodle Hari Ini Tampilkan Gim Coding Menarik

Ajukan ke DPC PDIP Solo

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Achmad Purnomo mengaku akan mengirimkan surat kepada DPC PDIP Solo soal keinginan mundur dari pencalonan Walkot Solo 2020.

"Rencana saya kalau betul [pilkada] 9 Desember 2020, saya akan mengajukan permohonan ke DPC PDIP Solo yang menugaskan saya sebagai cawali, untuk saya diperkenankan mundur,” ujar dia, Jumat (24/4/2020).

Catatan Perjalanan Pencetakan Uang Kertas dan Logam Peruri

Achmad Purnomo menegaskan sikap untuk mundur sebagai cawali Pilkada solo tersebut murni karena pertimbangan kemanusiaan dan hati. Tidak ada alasan politik di belakangnya. Sebagai Wawali Solo, dia tidak tahu sampai kapan situasi pandemi Covid-19 bakal terjadi di Tanah Air.

Purnomo mengaku sudah beberapa waktu memikirkan tentang apa yang mesti dilakukan terkait rencana Pilkada pada 9 Desember 2020. “Saya sudah renungkan dan pikirkan sehingga akhirnya saya putuskan langkah ini,” aku dia.

Gaji Belum Kunjung Dibayar, Moral Pemain Persis Solo Bisa Anjlok

Dia mengatakan semestinya pemerintah lebih fokus untuk menangani pandemi Covid-19 dibanding membahas Pilkada 2020. Maka dari itu, dia juga telah membahas rencana ini dengan pendampingnya di Pilkada Solo 2020, Teguh Prakosa.

Menurut pengakuannya, Teguh Prakosa sependapat dengannya untuk mundur dari Pilkada Solo 2020.

Dari Zona Merah Covid-19, Perempuan Pingsan di Jalanan Purbalingga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya