SOLOPOS.COM - Ilustrasi demam berdarah. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)
Solopos.com, BOYOLALI –Kecamatan Teras menduduki peringkat teratas pada Agustus untuk kasus Demam Berdarah Dengue.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Boyolali, Teguh Tri Kuncoro, menjelaskan fenomena Demam Berdarah Dengue (DBD) di Boyolali mencapai 21 kasus per Agustus 2022, tertinggi berada di Kecamatan Teras sejumlah lima kasus.
“Untuk Agustus ada 21 kasus, ini menurun dibandingkan Juli ada 25 kasus. Paling tinggi Januari 2022, sempat 45 kasus,” ucap Teguh kepada Solopos.com, Senin (12/9/2022)
Jumlah kasus DBD di Boyolali dari Januari 2022 hingga Agustus 2022 sudah mencapai 194 kasus. Dari jumlah tersebut, 113 kasus DBD adalah kaum laki-laki, dan 81 kasus perempuan.
Jumlah kasus DBD di Boyolali dari Januari 2022 hingga Agustus 2022 sudah mencapai 194 kasus. Dari jumlah tersebut, 113 kasus DBD adalah kaum laki-laki, dan 81 kasus perempuan.
Teguh mengatakan untuk kasus DBD tertinggi 2022, berada di Kecamatan Juwangi dan Teras, dengan jumlah kasus yang sama, yakni 23 kasus.
“Dari 23 kasus yang ada di Juwangi, ada dua meninggal dunia,” ucap dia.
Teguh mengimbau warga Boyolali untuk mewaspadai gigitan nyamuk aedes aegypti yang bisa menyebabkan DBD.
Terlebih saat ini memasuki cuaca yang tidak menentu.
Warga juga diimbau waspada dan menjaga kebersihan lingkungan. “Jangan sampai ada genangan air di pekarangan rumah, di dalam rumah, maupun di luar rumah, jangan ada genangan air di botol-botol bekas,” ucap dia.
Menurut Teguh, nyamuk penyebab demam berdarah tidaklah mudah untuk dikendalikan penyebarannya, sehingga lebih baik mencegah dengan terus menjaga kebersihan lingkungan sekitar.