Solopos.com, SOLO — Sebanyak 2.000 paket pangan murah disediakan pada kegiatan pasar murah di Balai Kota Solo, Jawa Tengah pada Kamis (21/4/2022).
Pasar murah diselenggarakan untuk menjaga stabilitas harga menjelang Lebaran 2022. Pantauan Solopos.com, pasar murah menyasar masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
Mereka datang membawa kupon untuk membeli paket pangan Rp75.000. Mereka mendapatkan subsidi dari kegiatan pasar murah tersebut. Paket pangan murah berisi 2,5 kg beras kualitas premium, 1 kg gula pasir, dan 2 liter minyak goreng premium.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo menyelenggarakan kegiatan pasar murah bekerja sama dengan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Kota Solo. Selain itu, Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Solo dan Perumda PAU Pedaringan.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo menyelenggarakan kegiatan pasar murah bekerja sama dengan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Kota Solo. Selain itu, Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Solo dan Perumda PAU Pedaringan.
Baca Juga : 6.000 Liter Migor Ludes dalam 1,5 jam Saat Pasar Murah di Karanganyar
Salah satu warga Ninik, 52, menjelaskan biasa membeli bahan pangan, antara lain minyak goreng Rp50.000 per dua liter, beras Rp11.000 per kg, dan gula Rp13.000 per kg. “Ini dapat harga lebih murah dan ringan. Ini membantu ya saya rasa,” kata dia.
“Pandemi sangat berdampak. Sekarang ini terlebih banyak orang yang berjualan es. Ramadan enggak seperti dulu. Dulu cuma saya tok [saja] yang jualan. Bisa laris,” paparnya.
Baca Juga : Emak-emak di Karanganyar Rela Berjubel Demi Minyak Goreng Rp14.000/L
Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, menjelaskan pasar murah merupakan rekomendasi hasil hight level meeting TPID Solo, Selasa (19/4/2022). Pertemuan tersebut untuk mengecek ketersediaan stok pangan dan membantu keterjangkauan harga di Solo.
“Bagaimanapun masyarakat lapisan bawah inilah yang terpengaruh siklus kenaikan harga saat Lebaran,” kata dia yang juga sebagai Wakil Ketua TPID Solo.
Menurut dia ada dua hal yang mempengaruhi harga komoditas di pasar, yakni kenaikan harga komoditas global akibat situasi politik eksternal dan konsumsi masyarakat. Salah satu situasi eksternal yang menyebabkan kenaikan harga komoditas adalah perang Rusia-Ukraina.
Baca Juga : Gelar Pasar Murah Sembako, Bulog Surakarta Terapkan Sistem Drive Thru
Selanjutnya, konsumsi masyarakat meningkat setiap Ramadan mendorong harga-harga komoditas naik. Dia mengatakan TPID Solo mendorong perusahaan atau instansi lain melakukan hal serupa melalui tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR. Harapannya masyarakat bisa mendapatkan kebutuhannya selama Lebaran.