SOLOPOS.COM - Relawan dan petugas gabungan mengevaluasi pohon tumbang di Jl Mayor Sunaryo, Rabu (3/1/2024) siang. Pohon ambruk menutup jalan. BMKG memperkirakan cuaca ekstrem di Solo akan berlangsung hingga 10 Januari 2024. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)
Solopos.com, SOLO–Bencana lisus di Solo berpotensi terjadi hingga puncak musim penghujan pada Februari. Sepanjang periode Januari 2024, jumlah pohon tumbang di Solo sebanyak 45 pohon atau lebih banyak dibandingkan November 2023 sebanyak 38 pohon.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim penghujan terjadi pada Februari.Potensi curah hujan yang melebihi rata-rata batas normal dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti lisus, banjir, dan tanah longsor. Potensi terjadinya angin lisus diperkirakan hingga Februari.
“Potensi hujan lebat dengan angin kencang masih bisa terjadi hingga Februari. Tahun lalu, wilayah terdampak lisus di wilayah Solo bagian utara. Kalau sekarang hampir merata, Solo bagian tengah dan selatan juga terdampak angin lisus,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Nico Agus Putranto, Rabu (17/1/2024).
Menurut Nico, angin lisus terparah yang melanda Solo terjadi pada November 2023 dan Januari 2024. Pada November 2023, sejumlah pohon tumbang akibat lisus di sejumlah lokasi. Bahkan, atap bangunan sejumlah mall mengalami kerusakan akibat terjangan angin kencang.
Sepanjang November 2023, tercatat 38 pohon tumbang akibat lisus. “Termasuk pohon ringin di sekitar Stadion Sriwedari yang ikut tumbang. Sudah kami inventarisasi, ada 38 pohon yang tumbang pada November 2023,” ujar dia.
Angin lisus juga melanda Kota Solo pada awal Januari 2024. Kala itu, Hujan lebat disertai angin kencang yang mengguyur Kota Solo mengakibatkan sejumlah pohon tumbang di 11 lokasi. Puluhan pohon tumbang diterjang angin lisus. Bahkan, batang pohon yang tumbang menimpa mobil di sekitar Pasar Depok, Banjarsari.
“Untuk periode Januari 2024, lebih banyak lagi [jumlah pohon tumbang]. Sekitar 45 pohon yang tumbang. Lokasinya juga menyebar di Solo,” papar dia.
BPBD Solo telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi kejadian serupa. Dahan pohon yang dikhawatirkan patah dan menimpa pengguna jalan dipangkas.
Relawan bencana alam juga selalu dilibatkan untuk memantau saat terjadi potensi bencana alam. “Koordinasi dengan instansi terkait maupun relawan terus dilakukan selama musim penghujan. Jika ada bencana mereka langsung bergerak ke lokasi kejadian,” papar dia.