Solopos.com, SOLO – Setiap wilayah kini waspada dengan ancaman virus corona atau Covid-19, termasuk di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten gencar melakukan berbagai upaya untuk melakukan pencegahan persebaran corona. Pasalnya, berdasarkan data yang diperoleh dari akun Instagram resmi Humas Pemkab Klaten, @humaskabklaten, Kamis (26/3/2020) ada sebanyak 639 orang dalam pemantauan (ODP) dan enam pasien dalam pengawasan (PDP) corona.
Update! 1.046 Positif Corona di Indonesia, Ada Tambahan 3 di Jateng
Hingga Kamis (26/3/2020) belum ada pasien dinyatakan positif terinfeksi corona di Klaten.
Hingga Kamis (26/3/2020) belum ada pasien dinyatakan positif terinfeksi corona di Klaten.
Berikut sebaran ODP dan PDP di seluruh wilayah di Klaten.
Merapi Kembali Erupsi, Warga Klaten Hanya Dengar Suara Gemuruh
Lihat postingan ini di Instagram
Advertisement
Untuk menghindari penularan dan persebaran virus corona di Klaten, Pemkab mengimbau masyrakat untuk di rumah saja dan mengurangi kegiatan di luar rumah.
Jika Tiru Lockdown Italia, Apa Dampaknya Bagi Indonesia?
“Dihimbau untuk tetap #dirumahaja jika tidak ada keperluan yang mendesak diluar rumah. Jaga kesehatan badan dan lingkungan, selalu cuci tangan dengan sabun dan gunakan hand sanitizer. Dan tetap lakukan social distancing,” imbauan @humaskabklaten.
Selain itu, Pemkab Klaten juga mengeluarkan dana siap pakai (DSP) senilai Rp500 juta guna mencegah persebaran virus di daerahnya. Dana ratusan juta di antaranya difungsikan guna pembelian alat pelindung diri (APD) bagi tim medis.
Ketua Gugus Tugas (Gusgas) Percepatan Penanggulangan Virus Corona Kabupaten Klaten, Ronny Roekminto, mengatakan keberadaan APD bagi tim medis sangat dibutuhkan saat menangani kasus corona. Selain difungsikan membeli APD, DSP tersebut juga digunakan membeli perlengakapan lainnya guna mencegah persebaran virus corona di Klaten.
Khawatir Dampak Covid-19, Keluarga Kedutaan Amerika Diminta Tinggalkan Indonesia
“DSP sudah kami keluarkan [melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten]. Seperti membeli APD. Di waktu sebelumnya, kami memiliki 30 APD. Kami perlu menambah jumlah itu,” katanya saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (23/3/2020).
“Lalu, pembelian masker, dan lainnya. Sedangkan, Bantuan Tidak Tertuga (BTT) belum bisa dikeluarkan karena di Klaten belum ada yang positif hingga hari ini [kemarin],” pungkasnya.