SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Freepik.com)

Solopos.com, SUKOHARJO — Jumlah penerima bantuan langsung tunai atau BLT di Kabupaten Sukoharjo yang bersumber dari bantuan dana desa bertambah drastis pada 2022. Penyaluran BLT dana desa kepada keluarga penerima manfaat (KPM) dilakukan secara serentak pada Kamis (10/2/2022).

Melonjaknya jumlah penerima BLT dana desa di Sukoharjo dipengaruhi implementasi Peraturan Presiden (Perpres) No 104/2021 tentang Penggunaan Dana Desa (DD) 2022. Dalam regulasi itu disebutkan 40 persen dana desa dialokasikan untuk program perlindungan sosial berupa bantuan langsung tunai (BLT).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kemudian, 20 persen dana desa untuk membiayai program ketahanan pangan dan hewani, serta delapan persen dialokasikan untuk refocusing anggaran guna menopang penanganan pandemi Covid-19.

Baca juga: 56 Desa di Sukoharjo Terima Dana Desa Tahap I, Ini Pemanfaatannya

Kepala Desa Pranan, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Sarjanto, mengatakan jumlah penerima BLT dana desa pada 2021 sebanyak 20 KPM. Kini, jumlah penerima BLT dana desa sebanyak 121 KPM. Alokasi anggaran BLT dari dana desa bertambah menjadi 40 persen. Sehingga, jumlah penerima BLT dana desa juga bertambah signifikan.

“Ada penambahan 101 KPM BLT dana desa dibanding 2021. Mau tidak mau, pemerintah desa harus mengalokasikan 40 persen dana desa untuk BLT mengacu pada Perpres No 104/2021,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (9/2/2022).

Penyaluran dengan Prokes Ketat

Jigong, sapaan akrab Sarjanto, menyampaikan penyaluran BLT dana desa dilakukan secara serentak di balai desa setempat pada Kamis. Penyaluran BLT dana desa dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Baca juga: Kalang Kabut Pemdes di Sukoharjo Tentukan Sasaran BLT dari Dana Desa

Dia menjelaskan esensi penyaluran BLT dana desa sebagai bagian dari percepatan pemulihan ekonomi desa. Hal ini berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak mampu yang terdampak pandemi Covid-19.

“Penentuan calon penerima BLT dana desa berdasarkan hasil rembuk dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat dan ketua rukun tetangga (RT). Ini dilakukan untuk mencegah munculnya kecemburuan sosial,” ujar dia.

Kondisi tak jauh beda terjadi di Desa Karangasem, Kecamatan Bulu, Sukoharjo. Kepala Desa Karangasem, Bambang Minarno, mengatakan jumlah penerima BLT dana desa bertambah menjadi 110 KPM. Pada 2021, hanya 25 KPM yang menerima BLT dana desa.

Baca juga: Dilarang Selfie di Jembatan Gantung Tambakboyo Sukoharjo! Ini Sebabnya

Bambang tak memungkiri sebagian besar bantuan dana desa terserap untuk mendukung penanganan dampak pandemi Covid-19. Imbasnya, program kegiatan fisik dan nonfisik tak bisa sepenuhnya berjalan secara maksimal. “Kami berupaya memberi pemahaman masyarakat jika ada program fisik yang tertunda. Sekitar 68 persen dana desa tersedot untuk penyaluran BLT dan program ketahanan pangan dan hewani,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya