Soloraya
Minggu, 12 November 2023 - 11:14 WIB

Ada Beras Premium Terjangkau, Gerakan Pangan Murah di Solo CFD Diserbu Warga

Wahyu Prakoso  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga membeli beras pada gerakan pasar murah yang diselenggarakan Badan Pangan Nasional (Bapanas) di jalur Solo Car Free Day, tepatnya di depan Loji Gandrung, Solo, Minggu (12/11/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO – Kampuss.id sebuah koperasi multipihak yang konsen memberikan solusi pengembangan bisnis bagi kalangan UMKM menggandeng BUMN Sang Hyang Seri dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggelar gerakan pangan murah di Solo Car Free Day (CFD) depan Loji Gandrung, Solo, Minggu (12/11/2023) pagi.

Pantauan Solopos.com berbagai bahan pangan dijual di sejumlah stan di jalur Solo CFD, antara lain beras premium, bawang merah, dan minyak goreng. Hadir pula stakeholder pangan pada event bertajuk “Maju Bersama Petani Bazar Beras Sehat”, selain Sang Hyang Seri dan Bapanas ada pula Badan Urusan Logistik (Bulog) serta Perumda Pergudangan dan Aneka Usaha Pedaringan Kota Solo.

Advertisement

Gerakan pangan murah yang diinisiasi Kampuss.id itu juga diramaikan dengan berbagai aktivitas mulai dari membagikan es teh gratis, senam sehat, dan giveaway. Gerakan pangan murah itu menjadi perhatian warga Soloraya yang melakukan kegiatan di Solo CFD. Kebanyakan mereka membeli beras.

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono menjelaskan Bapanas sudah melakukan gerakan pangan murah 1.350 di seluruh Indonesia per Sabtu (11/11/2023). Gerakan pangan murah bakal terus dilakukan 250 kali lagi sampai Desember 2023.

“Kami berkolaborasi dengan seluruh mitra, Sang Hyang Seri, Perum Bulog, BUMD Pedaringan, termasuk petani petani cabai, peternak telur. Pemerintah hadir menyediakan pangan murah  agar masyarakat enggak panik,” kata dia kepada Solopos.com, Minggu (12/11/2023).

Advertisement

Konsumsi Pangan B2SA

Menurut dia, Bapanas melakukan gerakan pangan murah dengan menyasar kota/kabupaten sesuai barometer inflasi dan mengalami kenaikan harga pangan. Total sudah ada 350 kota/kabupaten yang melakukan gerakan pangan.

“Kami mencegah tren kenaikan harga pangan dengan gerakan pangan murah di kecamatan, kelurahan, perkampungan. Hal itu untuk memudahkan akses masyarakat mendapatkan pangan dengan harga murah,” papar dia.

Selain gerakan pangan murah, Maino menjelaskan Bapanas memiliki sejumlah upaya, yakni fasilitasi distribusi pangan berupa memobilisasi pangan di daerah surplus atau harga relatif murah ke daerah dengan harga pangan tinggi atau defisit.

Advertisement

“Contohnya mengirim cabai Sulawesi ke Jakarta, kirim bawang merah dari Jawa ke Maluku. Kami bisa membeli dengan harga tinggi ke petani setempat dan menjual dengan harga murah ke daerah tujuan,” ujar dia.

Maino menambahkan Bapanas memiliki program sosialisasi konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Supaya masyarakat memakai berbagai jenis pangan.

“Khusus beras, karbohidrat, jumlah konsumsi masyarakat tinggi. Kami ada diversifikasi pangan untuk mengonsumsi karbohidrat lain, seperti singkong, ubi, jagung,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif