SOLOPOS.COM - Jembatan penghubung Boyolali-Grobogan di wilayah Kelurahan Sambeng, Juwangi, Boyolali, Selasa (21/2/2023). (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Akses Boyolali-Grobogan melalui Kelurahan Sambeng, Kecamatan Juwangi, Boyolali, kini lebih mudah dengan adanya jembatan yang selesai dibangun pada akhir 2022 lalu.

Lurah Sambeng, Antonius Pramusinto, mengungkapkan jembatan tersebut telah selesai dibangun pada akhir 2022 dan sudah diperbolehkan untuk dilewati kendaraan roda. Warga menyebutnya sebagai jembatan Sambeng-Ngawen karena jembatan tersebut menghubungkan Sambeng, Juwangi, Boyolali, dengan Ngawen, Padas, Kedungjati, Grobogan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Belum tahu diresmikan kapan, belum kami beri nama juga, tapi kemarin saya tanya DPUPR [Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang] selesai masa pemeliharaan di bulan keenam [Juni],” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Selasa (21/2/2023).

Ia mengatakan pembangunan jembatan Boyolali-Grobogan itu awalnya dimulai pada 2019 namun terhenti karena pandemi Covid-19 dan baru selesai pada 2022. Anton berharap dengan adanya jembatan tersebut akses ekonomi warga semakin mudah.

Ia mencontohkan warga bisa menjual pisang maupun hasil bumi lainnya ke daerah lain seperti Salatiga, tak hanya di Pasar Pisang Juwangi. Tak hanya itu, ia juga berharap dengan adanya jembatan dana mempermudah akses warga yang sakit untuk berobat.

“Kalau kaitannya dengan berobat sakit dan opname, kami lebih dekat dengan Grobogan, jadi ke rumah sakit di sana. Kalau sudah jembatan jadi lebih cepat interaksinya, paling 10 menit sampai, dulu kan harus muter agak lama,” kata dia.

Sebelumnya, tak ada jembatan penghubung Boyolali-Grobogan di Sambeng, sehingga kedua daerah tersebut tak terhubung. Anton berkelakar warga harus nyebur kali untuk bisa sampai Dusun Ngawen di seberang sungai.

Dengan adanya jembatan Boyolali-Grobogan tersebut, Anton mengatakan warga sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali). Selanjutnya ia fokus pada jalan utama di kelurahan itu yang masih rusak parah.

“Meskipun sudah banyak yang diberikan Pemkab Boyolali akan tetapi kaitannya dengan jalan poros menjadi perhatian karena itu gerbang utama Kelurahan Sambeng, termasuk kemarin ada akses jembatan besar, kami dan warga Sambeng bersyukur sekali,” kata dia.

Sayembara Nama Jembatan

Sementara itu, saking antusiasnya akan memiliki jembatan baru, Anton mengadakan sayembara untuk pemberian nama jembatan Sambeng-Ngawen. Pemenang sayembara tersebut akan mendapatkan uang Rp300.000. Total, ada lima peserta yang mengikuti sayembara tersebut.

Ia menjelaskan nama pertama Purboyo diusulkan warga RT 010, Rosiana Proboningsih. Selain bermaka singkatan dari Purwodadi-Boyolali, memiliki arti bijaksana.

Kemudian, nama kedua jembatan Mbah Rus diusulkan warga RT 010, Kunardiyanto. Alasan penamaannya karena dulu kala ada orang yang meninggal terjepit batu di sungai Sambeng-Ngawen.

Lalu, usulan ketiga adalah jembatan Kali Bening dari warga RT 004, Sunarto. Bening diartikan kejelasan penghubung dua kabupaten dan kejelasan kegiatan perekonomian warga.

Selanjutnya, ada usulan jembatan Boyolali-Grobogan diberi nama Jala Pelita yang merupakan singkatan dari Jembatan Alternatif Laju Ekonomi Pelindung Lintas Transportasi. Nama tersebut diusulkan oleh warga RT 011, Temuningsih.

“Terakhir usulan namanya We Antre, itu mengartikan untuk bergantian saat lewat jembatan. Diusulkan Pak Bambang Budiyono, perangkat Kelurahan Sambeng,” jelasnya.

Ia mengungkapkan sayembara telah selesai dan ditutup. Usulan nama jembatan tersebut ditampung untuk nantinya dipilih oleh para sesepuh desa.

Sebelumnya, Kepala DPUPR Boyolali, Ahmad Gojali, mengungkapkan pembangunan jembatan Sambeng-Ngawen menggunakan APBD 2021 dan 2022. Tahap pertama yaitu bangunan bawah senilai Rp1,13 miliar, lalu pada 2022 membangun bangunan atas senilai Rp1,62 miliar.

“Panjang jembatan 42 meter, terdiri dari tiga bentang, bentang I itu 18 meter, bentang II 12 meter, dan bentang III 12 meter, untuk lebar jalan empat meter,” kata dia. Gojali mengungkapkan seusai masa pemeliharaan selesai, maka jembatan tersebut akan diserahkan ke kelurahan Sambeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya