Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Kades Paranggupito, Suparmo kepada Solopos.com, Minggu (7/10/2012), mengatakan besok Senin (8/10/2012), merupakan hari terakhir warga yang melakukan penyisiran. Suparmo menuturkan mengatakan hari ini terakhir dilakukan penyisiran bergilir mengingat warga sudah mulai masuk masa bertanam. “Kami juga tetap berusaha melakukan pencarian tetapi tidak 24 jam seperti sebelumnya,” ujarnya.
Dia menuturkan setiap hari membagi dua wilayah RT yang melakukan penyisiran. Dia menambahkan ada lima titik warga berjaga di sepanjang pantai di wilayah Desa Paranggupito.“Saat ini terus lakukan koordinasi dengan SAR Sadeng maupun SAR Pacitan,” ujarnya.
Suparmo menambahkan kejadian seperti yang menimpa Toni Selasa beberapa hari lalu di sebelah timur Pantai Sembukan juga pernah terjadi dua kali. “Saat itu seorang warga hendak naik melewati tebing karang namun terpeleset dan jatuh ke air saat mencoba memegang caping yang dikenakan karena tertiup angin,” ujarnya.Dia menambahkan kejadian kedua pada 2002 lalu saat satu warga terseret ombak saat mencari udang lobster.
Suparmo mengatakan keadaan keluarga Toni masih berduka. “Ibunya masih shock atas peristiwa itu,” ujarnya. Dia menceritakan Toni mempunyai anak yang baru berumur tujuh bulan dan Toni bekerja sebagai buruh lepas selain mencari rumput laut. “Saya yakin Toni belum hafal kondisi laut yang ada disini walupun dia warga setempat,” ujarnya.