SOLOPOS.COM - Peserta karnaval menghias sepeda dengan kupu-kupu raksasa pada Jumat (18/8/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Ribuan peserta memeriahkan karnaval sepeda hias yang digelar Pemkab Karanganyar pada Jumat (18/8/2023). Mereka berasal organisasi perangkat daerah (OPD), badan usaha milik daerah (BUMD), sekolah hingga masyarakat umum. Karnaval itu digelar dalam rangkaian peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, peserta menghias sepeda roda dua dengan berbagai hiasan menarik dan penuh warna warni. Ada yang dihias miniatur tokoh wayang Gatotkaca, kapal, kupu-kupu raksasa, dan lainnya lengkap dengan bendera merah putih.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Para peserta berkumpul di Alun-alun Karanganyar sejak pukul 13.30 WIB. Mereka lantas membentuk barisan sesuai dengan kelompoknya masing-masing.

Sekretaris Daerah (Sekda) Karanganyar, Timotius Suryadi, membuka karnaval sepeda hias pukul 14.30 WIB. Para peserta mengayunkan sepeda dari Alun-alun melewati Jl. Lawu menuju panggung kehormatan di depan Rumah Dinas (Rumdin) Bupati. Warga antusias melihat karnaval unik itu. Mereka rela berdiri di tengah terik sinar matahari di pinggir sepanjang jalan protokol tersebut.

Beberapa tampak mengenakan payung untuk berlindung dari panas sinar matahari yang terik menyengat.  Sementara para peserta menampilkan berbagai atraksi di depan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, didampingi Wabup Rober Christanto dan jajaran Forkopimda di panggung kehormatan.

Ketua Panitia Karnaval Sepeda Hias yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Yopi Eko Jatiwibowo, mengatakan rute karnaval dimulai dari Alun-alun dan finis di Stadion R.M. Said.  “Jumlah peserta karnaval sepeda hias mencapai 1.500-an orang. Alhamdulillah acaranya berjalan lancar dan antusias masyarakat cukup tinggi,” kata Yopi.

Para peserta diminta menghias sepeda dengan beragam sentuhan hiasan. Agenda tahunan ini menjadi ajang untuk mengasah kreativitas dari masing-masing peserta. Di tahun ini, panitia membatasi peserta dari sekolah dengan alasan waktu. “Antusiasnya cukup tinggi terutama dari sekolah-sekolah. Tapi kita batasi, kalau tidak bisa seperti tahun lalu sampai magrib belum selesai,” kata Yopi.

Yopi mengatakan kegiatan karnaval sepeda hias dipertahankan sebagai upaya mengampanyekan gerakan bersepeda ke sekolah. Saat ini bersepeda ke sekolah sudah jarang ditemui. Mayoritas siswa sekolah diantar jemput menggunakan kendaraan bermotor. Kondisi ini kerap menimbulkan kepadatan lalu lintas di jam-jam masuk dan pulang sekolah.

“Jadi ini bisa lebih menggerakkan masyarakat untuk bersepeda terutama anak-anak sekolah,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya