SOLOPOS.COM - Sejumlah warga berebut ketupat di Bukit Sidoguro, Rawa Jombor, Bayat, Klaten, Kamis (23/7/2015). Tradisi tahunan itu digelar dalam rangka menyambut bulan Syawal. (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Pemkab Klaten menggelar lomba konten pada rangkaian Tradisi Grebeg Syawalan di Bukit Sidoguro, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Sabtu (29/4/2023) pagi. Lomba itu terbuka untuk umum.

Lomba digelar Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten bersama Komunitas Ekonomi Kreatif Klaten. 

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tak ada pungutan biaya pendaftaran untuk mengikuti lomba tersebut. Peserta wajib memiliki akun media sosial Instagram dan Tik Tok. Tidak ada batasan maksimal umur peserta.

Para peserta wajib follow akun IG @Disbudporapar_Klaten dan @Klatenekonomikreatif. Peserta wajib mengisi form pendaftaran pada link yang sudah disiapkan panitia. 

Pendaftaran dibuka 28 April hingga 5 Mei 2023. Sementara, lokasi ngonten berada di Bukit Sidoguro saat acara Grebeg Syawalan pada Sabtu. 

Para peserta wajib mengunggah video konten mereka pada 30 April hingga 6 Mei 2023. Durasi video maksimal satu menit dengan format video ratio 9 : 16 (portrait) reels IG dan Tik Tok. 

Video diunggah melalui akun IG reels dan akun Tik Tok pribadi peserta dengan disertakan tag akun IG  @Disbudporapar_Klaten dan @Klatenekonomikreatif serta Tik Tok @ayowisatakeklaten disertakan hastag #1ayowisataklaten, #Sidokreatif, #Klatenkeren, dan #Klatenbersinar. 

Konten video dilarang mengandung unsur politik, SARA, pornografi, dan hoaks. Kriteria penilaian yakni kreatif dan kekinian, nilai pesan yang disampaikan, kesesuaian dengan tema, hingga konten terviral dari sisi jumlah like, viewers, serta comment terbanyak. 

Total hadiah yang disiapkan jutaan rupiah. “Tidak ada batasan jumlah peserta. Pembatasan hanya pada tanggal saja [tanggal pendaftaran serta mengunggah video konten],” kata Kepala Disbudporapar Klaten, Sri Nugroho, Jumat (28/4/2023).

Nugroho mengatakan pada tradisi Syawalan kali ini ada 27 gunungan ketupat. Gunungan-gunungan itu akan dikirab dari gapura Bukit Sidoguro hingga ke pusat kegiatan pada kawasan panggung bukit tersebut, Sabtu pagi. 

Kirab akan diiringi hadrah serta Mas dan Mbak Klaten. “Sesampainya di lokasi acara nanti disambut dengan tarian kreasi baru bertema Syawalan. Nanti akan dibagikan 1.000 porsi ketupat kepada masyarakat,” kata Nugroho.

Saat grebeg syawalan digelar pada Sabtu, Nugroho menjelaskan tiket masuk Bukit Sidoguro digratiskan. Rangkaian grebeg syawalan digelar sebagai upaya pelestarian salah satu tradisi yang ada di Klaten. Rangkaian tradisi itu juga memiliki makna saling memaafkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya