SOLOPOS.COM - Warga membayar zakat fitrah di serambi Masjid An-Nahl, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Rabu (27/4/2022). (Solopos-Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Aktivitas masyarakat di wilayah Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, selama Bulan Ramadan kentara berbeda dibandingkan hari-hari bisa. Banyak agenda kegiatan untuk mengisi Bulan Puasa di masing-masing masjid di desa itu.

Kepala Desa Cemani, Hadi Indrianto, mengatakan masyarakat lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Tak ayal, suasana Ramadan sangat kental saat melintas di wilayah Cemani. Hal itu karena hampir setiap wilayah rukun warga (RW) terdapat masjid yang menjadi pusat ibadah umat muslim.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Di Cemani, ada 33 masjid yang tersebar di setiap RW. Ini paling banyak di wilayah Kecamatan Grogol. Masjid-masjid tak pernah sepi dari pagi hari hingga malam hari. Terutama menjelang buka puasa, selalu ada kegiatan di masjid seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), pengajian, iktikaf, dan lain sebagainya,” kata dia, Rabu (27/4/2022).

Pada Rabu, suara azan berkumandang lewat pengeras suara di Masjid An-Nahl, Desa Cemani, Kecamatan Grogol. Beberapa pria berjalan kaki menuju serambi masjid. Mereka lantas mengambil air wudu di samping masjid. Mereka hendak menunaikan Salat Asar berjemaah di masjid yang letaknya tak jauh dari Pondok Pesantren (Ponpes) Islam Al-Mukmin.

Ya, saat Bulan Puasa, suasana masjid-masjid di wilayah Desa Cemani lebih ramai dibandingkan biasanya. Umat muslim memanfaatkan momentum Ramadan untuk meningkatkan keimanan dan memperdalam membaca Alquran. Banyak kegiatan ibadah digelar seperti buka puasa bersama, pengajian, hingga iktikaf.

Baca juga: Berusia Dua Abad Lebih, Begini Kondisi Masjid Jami’ Kayuapak Sukoharjo

Menjelang berakhirnya bulan puasa, umat muslim yang berdomisili di wilayah Cemani menjalankan amalan agar menutup Ramadan menjadi lebih sempurna. Mereka membayar zakat fitrah di masjid-masjid yang tersebar di Cemani.

Ketua Takmir Masjid An-Nahl, Ahmad Djazim, mengatakan pengurus takmir masjid membentuk panitia amil zakat pada beberapa pekan lalu. Mereka bertugas mengumpulkan zakat dan menyalurkan zakat kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Selama ini, antusiasme tinggi diperlihatkan umat muslim setempat dalam membayar zakat fitrah setiap tahun di bulan puasa.

Mereka tak pernah lupa menunaikan zakat fitrah sebagai wujud kepedulian sesama umat muslim. “Ada beragam hikmah menunaikan zakat fitrah bagi umat muslim. Zakat bisa membersihkan akhlak dan membersihkan jiwa dan mengajarkan kepedulian terhadap sesama umat muslim. Zakat juga wujud rasa syukur kepada Allah SWT,” ujar dia.

Baca juga: 167 Petugas Operator Desa di Sukoharjo Dibekali Kembang Desa, Apa Itu?

Salah seorang warga Desa Cemani, Haryono, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu, mengatakan zakat fitrah hukumnya wajib atas pribadi umat muslim, baik laki-laki maupun perempuan. “Tidak ada bedanya. Zakat fitrah adalah penyempurna puasa seorang muslim,” kata dia.

Keluarga Haryono bukan tergolong kalangan menengah ke atas. Sehari-hari, ia hanya membuka usaha kecil-kecilan di depan rumahnya. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, kelarganya hanya mengandalkan dari keuntungan usaha tersebut. Namun, Haryono dan keluarganya tak pernah absen untuk menunaikan zakat fitrah di pengujung Ramadan.

Haryono membawa 2,5 kilogram beras yang diserahkan kepada panitia amil zakat masjid. “Ini kewajiban umat muslim untuk menunaikan zakat fitrah. Ada banyak makna, salah satunya menghilangkan sifat kebatilan atau kekikiran dengan perwujudan zakat,” ujar dia.

Baca juga: Polres Sukoharjo Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Cegah Macet di Masa Mudik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya