SOLOPOS.COM - Pabrik Garmen di Rutan Solo. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Rutan Solo berhasil membangun pabrik garmen. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau napi (narapidana) bekerja di pabrik itu untuk membuat produk sesuai pesanan.

Dalam rilis yang diterima Solopos.com, pabrik garmen tersebut merupakan pabrik pertama di Jawa Tengah yang dibangun di dalam Lapas atau Rutan. Pembangunan ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan progam pembinaan bagi WBP di Satuan Kerja tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Targetnya, pembangunan pabrik itu bisa memberikan bekal keterampilan guna meningkatkan kualitas dan mengembangkan potensi WBP sehingga menjadi manusia yang lebih baik dan produktif. Sehingga nanti saat bebas dapat diterima dan berguna di tengah-tengah masyarakat.

Baca Juga: FB Lakukan Uji Coba Reels ke Beberapa Pengguna di AS

Rutan Solo menggandeng CV Amura Pratama dalam pembangunan pabrik garmen ini. Ruang Bimbingan Kegiatan Rutan Surakarta direnovasi dan ditata ulang sesuai standar, kriteria, dan mekanisme kerja layaknya sebuah pabrik pada umumnya. Semuanya dikelola secara profesional.

Sarana dan prasarana penunjang pun tersedia lengkap. Mulai dari instalasi listrik, kursi dan meja kerja, hingga puluhan mesin jahit. Semua dilakukan untuk menjadi mutu hasil produksi. Bahkan, Rutan Solo pun tak sembarangan menunjung WBP yang bekerja di pabrik ini.

“Ratusan WBP Rutan Surakarta lebih dulu diseleksi melalui Assement Risiko yang dilakukan oleh Pembimbing Kemasyarakatan Balai Pemasyarakatan Kelas I Surakarta, ” jelas Kepala Rutan Kelas I Surakarta, Urip Dharma Yoga.

Untuk pembekalan skill dasar, Rutan Surakarta bekerjasama Balai Diklat Industri Yogyakarta untuk memberikan pelatihan bersertifikasi kepada WBP yang telah diseleksi. Dari pelatihan tersebut WBP memperoleh keterampilan dasar operasional garmen seperti pemotongan pola bahan, menjahit melalui mesin, serta pengetahuan mengenai tata kelola sebuah pabrik garmen.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, A. Yuspahruddin mengatakan bahwa tujuan dari pembangunan pabrik garmen itu adalah mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam pembinaan WBP. “Untuk mengembalikan WBP ke jalan yang benar perlu dukungan penuh semua pihak, ” ujarnya.

Baca Juga: Anggaran Penanganan Covid-19 di Wonogiri akan Ditambah Rp4 Miliar

Pengelolaan secara profesional membuat Pabrik Garmen Rutan Solo langsung kebanjiran pesanan. Pada Agustus ini, mereka telah menerima pesanan berupa goodie bag sebanyak 3.900 pcs dari masyarakat.

Kesuksesan ini mendapatkan atensi dan dukungan dari berbagai pihak. Pada prosesnya pembangunannya pabrik ini telah dikunjungi oleh Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, Anggota Komisi III DPR RI, Eva Yuliana, Deputi Pelayanan Publik Kemenpan RB, Noviana Andriana dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, A Yuspahruddin.

Selain itu, proyek pembinaan ini mendapatkan apresiasi tinggi dari Menteri Hukum dan HAM RI, Yassona H Laoly, Ketua DPD RI, La Nyalla Mattaliti, dan Mantan Sekjen Kemenkumham selaku ketua Dewan Pembina Yayasan Peduli Pemasyarakatan, Hasanuddin Massaile.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya