Soloraya
Sabtu, 10 Juli 2021 - 19:10 WIB

Ada Pelemparan Ambulans Covid-19, MCCC Kawal Tim Kamboja

Wahyu Prakoso  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sukarelawan MCCC Kota Solo mengantar jenazah dengan prokes Covid-19 di Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Foto diambil pekan ini. (Istimewa-Teguh Wahyudi)

Solopos.com, SOLO — Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC) Kota Solo akan mengawal petugas yang mengantarkan jenazah pasca kejadian pelemparan ambulans. Juga melakukan pemantauan untuk menangkal hoaks di media sosial.

Sekretaris MCCC Kota Solo Teguh Wahyudi mengatakan akan melakukan pengawalan terhadap sukarelawan yang bertugas terkait pelayanan Covid-19 buntut kasus pelemparan batu kepada ambulans yang bertugas.

Advertisement

“Tim kamboja ada pengawalan [total dua unit armada yang jalan] dari teman-teman. Seandainya evakuasi pun juga akan ada pengawalan. Tetap dipantau. Kami ada komunitas ambulans dan saling berkoordinasi,” kata dia kepada Solopos.com, Jumat (9/8/2021).

Baca juga: Pecahan Benda Yang Dilempar Ke Mobil Ambulans Di Purwosari Solo Mirip Batu Bata

Teguh menyayangkan aksi pelemparan batu kepada ambulans yang sedang mengantarkan pasien. Dia menduga pelemparan batu terhadap ambulans dampak dari hoaks di media sosial mengenai ambulans khusus Covid-19.

Advertisement

“Kemarin hoaks di Solo kami meminta mereka meminta maaf. Kalau kejadian saat ini langsung hukum. [hoaks] Bahaya. Kalau menemukan akun berita hoaks, ya mohon maaf akan tindaklanjuti secara hukum,” paparnya.

Menurut dia, MCCC Kota Solo belum pernah mendapatkan serangan batu selama pandemi Covid-19 karena kepercayaan masyarakat terhadap Muhammadiyah. MCCC memiliki satu unit ambulans khusus pelayanan Covid-19 dalam kota maupun luar kota.

Baca juga: Pria Kebumen Meninggal di Masjid Al Fatih Solo, Posisinya Duduk Memegang Tasbih

Advertisement

Adapun sukarelawan MCCC membantu mengantarkan dan menguburkan 11 jenazah Covid-19 dari rumah sakit maupun yang isolasi mandiri di rumah satu pekan terakhir. Para sukarelawan juga disibukkan dengan permintaan evakuasi pasien Covid-19.

Selain stigma negatif akibat hoaks, kata Teguh, para sukarelawan sempat kehabisan stok alat pelindung diri (APD) akibat banyaknya permintaan pertolongan dari masyarakat akhir-akhir ini. Para sukarelawan sempat meminjam APD hingga membeli ke beberapa tempat saat stok APD kosong bersamaan adanya permintaan pertolongan cepat.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif