SOLOPOS.COM - Suasana sepi di Pasar Klewer Solo, Rabu (13/4/2022). (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — Para pedagang atau bakul di Pasar Klewer Solo harap-harap cemas menjelang momen Lebaran tahun ini. Meski pemerintah memberikan pelonggaran aturan mudik Lebaran yang berarti kemungkinan akan terjadi lonjakan jumlah perantau yang mudik ke Solo dan sekitarnya mereka tetap tidak yakin penjualan mereka bakal naik.

Sejumlah pedagang batik grosir di pasar tersebut mengaku belum merasakan tanda-tanda kenaikan penjualan menjelang Idulfitri 2022. Hingga hari ke-11 Ramadan, Rabu (13/4/2022), pedagang batik grosir belum kedatangan angin segar.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Hal tersebut dirasakan Sarinah, 60. Di kiosnya yang berukuran 2 meter x 2 meter, Sarinah bersama satu pekerjanya tampak duduk berbincang saja. Sesekali ia menawarkan dagangannya kepada pengunjung pasar yang melintas.

Baca Juga: Mural Cantik Hiasi Tembok Pasar Klewer Solo, Cocok Buat Foto-Foto Lur

Sarinah mengatakan tak ada tanda-tanda kenaikan penjualan yang ia rasakan. Padahal sebelum 2019, kios bakul di Pasar Klewer Solo itu selalu ramai sejak dua bulan sebelum Lebaran tiba.

Kanan kiri kios Sarinah juga mengalami kondisi yang sama. “Ya ini, lihat sendiri. Sepi sama sekali. Kelihatan seperti lorong kan? Dalane ki lho,” jelasnya sambil menunjuk deretan kios di kanan kirinya yang juga sepi kepada Solopos.com, Rabu (13/4/2022).

Bagi-Bagi THR

Puncak penjualan batik grosir biasanya berlangsung pada awal Bulan Puasa. Namun hal itu terakhir Sarinah rasakan tiga tahun silam. Biasanya, para pembeli memborong untuk bagi-bagi THR. Ada pula para tengkulak yang akan menjual kembali barang yang dibeli.

Baca Juga: Kebakaran Pasar Klewer Solo Jadi Momen Paling Membekas di Benak Rudy

“Biasa kan orang untuk ngasih-ngasih [THR], atau seragaman. Ada juga yang kulakan,” imbuh pekerja di kios Sarinah yang enggan disebut namanya.

Sarinah membandingkan tiga tahun lalu setidaknya ada 10-an pembeli yang bertransaksi di kiosnya dalam sehari. Namun Rabu (13/4/2022) pukul 11.00 WIB, bakul Pasar Klewer Solo itu mengatakan belum ada satu pun yang datang ke kiosnya. Kiosnya buka mulai pukul 10.30 WIB hingga 15.30 WIB.

“Berkunjung belum tentu beli. Tapi normal ya enggak sampai 20. [Hari ini] Belum ada yang nanya bahkan,” jelasnya.

Baca Juga: Catat! Syarat Masuk Pasar Klewer Solo Akan Pakai Aplikasi Peduli Lindungi

Berbeda dengan Sarinah, M Yusuf, pedagang perlengkapan muslim asal Pasar Kliwon, Solo, justru kebanjiran order. Produk yang dijual di antaranya mukena, sarung, baju koko, dan sajadah.

Pakaian Muslim

Yusuf bahkan sampai tak sempat melayani pembelian pakaian ala muslim melalui online store. Dalam sehari, diperkirakan ada 10 pembeli grosiran di kios Yusuf.

“Alhamdulillah ini istilahnya agak, puasa ada peningkatan. Kalau jumlahnya ya enggak bisa dianu [diakumulasi]. Tapi paling enggak sehari 10-an lebih grosir semua,” jelas bakul di Pasar Klewer Solo itu saat ditemui Solopos, Rabu.

Baca Juga: Tak Cuma Belanja, 3 Hal Ini Bisa Kamu Lakukan Saat ke Pasar Klewer Solo

Penjualan mukena mengalami penjualan tertinggi selama dua bulan menuju Ramadan. Baru setelahnya sarung menjadi produk laris kedua. Yusuf mengatakan kiosnya menyediakan mukena dari harga Rp50.000 per item hingga Rp200.000.

Begitu pun dengan sarung. Yusuf menjual sarung dari harga termurah yakni Rp50.000 hingga Rp150.000 per potong. “Mukena kebanyakan malah kodian. Tapi kalau sarung itu ya orang beli ada yang sedikit, enggak tentu,” ujarnya.

Yusuf memperkirakan 10 hari menjelang Lebaran justru menjadi puncak pembelian produk di kiosnya. Namun hingga hari ke-10 puasa 2022, Yusuf menilai penjualan sudah cukup meningkat jika dibanding tiga tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya