SOLOPOS.COM - Peternak sapi di Kebon Gulo, Musuk, Boyolali, Drajat Triwibowo, 31, mengecak hewan ternaknya, Jumat (10/6/2022).(Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Harga sapi di peternak lokal Kabupaten Boyolali naik mulai Rp2 juta hingga Rp2,5 juta per ekor menjelang Iduladha 2022 yang diwarnai adanya persebaran penyakit muluk dan kuku (PMK). Namun kenaikan harga tersebut dibarengi dengan turunnya permintaan sapi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Ihwal kenaikan harga dan penurunan permintaan sapi disampaikan oleh peternak sapi dan kambing asal Kebon Gulo, Musuk, Boyolali, Drajat Triwibowo, 31, saat dijumpai di peternakannya, Jumat (10/6/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Harganya sekarang cenderung naik, sekitar Rp2 juta hingga 2,5 juta per ekor. Jadi harganya variasi Rp18 juta hingga Rp50 juta juga ada tergantung bobot dan kualitas,” kata pemilik Kakung Farm tersebut.

Drajat mengaku kenaikan harga dipicu terbatasnya stok sapi di Boyolali. Ia mengaku kesulitan mencari stok sapi. Jika ada sapi, Drajat memilih menitipkan sapi tersebut ke pemiliknya dan langsung dikirim ke daerah yang membeli.

Walau susah mencari sapi untuk dijual kembali, Drajat mengaku tidak mengalami kesulitan untuk memasarkan sapi-sapinya. Ia mengaku para pembeli sudah berlangganan di peternakannya.

Baca juga: Pasar Hewan Ditutup 2 Pekan, Pedagang Sapi Boyolali: Serba Repot

Lebih lanjut, Drajat mengaku pembeli sapi di tempatnya juga bukan orang lokal Boyolali tetapi didominasi pembeli luar daerah seperti Jakarta, Solo, dan Semarang. “Saya sih menjualnya sapi jenis PO [Peranakan Ongole], Limosin, Simental, dan FH [Friesien Holstein]. Kalau orang sini malah nyarinya bukan sapi jenis itu tadi,” jelas dia.

Stok Sapi Terbatas

Walau masih bisa memasarkan, Drajat mengaku pembelian sapi juga menurun 20 persen dibanding menjelang Iduladha tahun sebelumnya. Ia memprediksi pada Iduladha 2022 nanti justru kambing yang akan banyak dicari untuk hewan kurban.

“Soalnya untuk serangan penyakit mulut dan kuku sendiri jarang diketahui [terjadi pada] kambing, kebanyakan sapi,” jelas dia. Drajat mengatakan harga kambing memang belum mengalami kenaikan. Akan tetapi ia memprediksi harga kambing akan naik mulai Rp300.000 – Rp350.000 per ekor.

Baca juga: Ada PMK, Stok Sapi Potong Boyolali Dijamin Cukup Jelang Iduladha 2022

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Produksi Ternak Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Gunawan Andriyanto, mengungkapkan tingginya harga sapi dipengaruhi stok sapi yang terbatas.

“Jadi biasanya menjelang Iduladha, para peternak lokal kan sebagian membeli sapi kurban jenis Madura dari Jawa Timur. Tapi karena lalu lintas ternak ditutup, otomatis jumlah ternak yang masuk ke Boyolali berkurang,” jelas dia.

Gunawan mengatakan sapi yang biasanya diternak oleh para peternak sapi lokal Boyolali biasanya jenis Limosin, PO, dan metal yang memiliki kualitas lebih bagus dibanding sapi yang didatangkan dari Jawa Timur. Dengan kualitas yang lebih bagus, ia mengungkapkan maka harga menjadi lebih tinggi. Harga yang tinggi memengaruhi daya beli masyarakat.

Baca juga: PMK Jangkiti Ternak, Penjualan Daging Sapi di Boyolali Lesu

“Biasanya Iduladha begitu tujuh orang iuran Rp3 juta per orang sudah dapat satu sapi jenis Madura, kalau sekarang uang segitu belum bisa didapat kalau beli sapi di peternak lokal yang sapinya jenis Metal dan Limosin. Bisa jadi nanti pada pindah ke kambing,” jelasnya.

Gunawan mengungkapkan pembeli berasal dari luar daerah seperti Solo, Semarang dan Salatiga. “Kalau yang pedagang besar atau korporasi peternak, contohnya di Andong itu yang beli hampir semua dari luar daerah seperti Solo, Semarang, dan Salatiga. Mereka malah pesan sapi sejak sebulan yang lalu,” jelas Gunawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya