SOLOPOS.COM - Pengunjung memadati tribune untuk menonton pentas dangdut yang digelar di objek wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, Minggu (23/4/2023). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia).

Solopos.com, WONOGIRI–Meski sebagian area terdampak proses revitalisasi, objek wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri tetap ramai pengunjung, seperti pada H+1 Lebaran, Minggu (23/4/2023).

Jumlah pengunjung diperkirakan naik lebih dari 200% dibandingkan pada akhir pekan saat hari normal.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pantauan Solopos.com Minggu pagi-siang, objek wisata andalan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri untuk mendulang pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata itu mulai ramai pengunjung pukul 11.00 WIB.

Banyak pengunjung yang datang bersama keluarga. Mereka memadati area wisata dekat wahana bermain anak-anak.

Beberapa rombongan pengunjung menggelar tikar di tepi WGM sembari makan bersama yang mereka bawa dari rumah. Ada pula pengunjung yang memilih makan di warung-warung area dalam wisata.

Beberapa orang tua sibuk menemani dan mengawasi anak mereka yang bermain wahana seperti ontang-anting, kereta mini, atau komidi putar.

Tidak sedikit pula pengunjung yang menaiki perahu wisata. Ratusan pengunjung memilih menonton hiburan musik dangdut di lapangan objek wisata. Mereka duduk di tribune kanan kiri panggung dan beberapa penonton duduk di depan panggung.

Salah satu pengunjung asal Desa Jaten, Kecamatan Selogiri, Parno, mengatakan objek wisata WGM Wonogiri kini telah berubah. Terakhir dia datang ke wisata itu sebelum pandemi Covid-19, masih banyak fasilitas yang bisa digunakan, seperti kolam renang.

“Sekarang kok wahananya berkurang ya,” kata Parno saat berbincang dengan Solopos.com.

Dia baru mengetahui hal itu lantaran objek wisata tersebut sedang direvitalisasi sehingga beberapa fasilitas sudah tidak ada karena terdampak proses pembangunan.

Parno yang mengaku sebagai perantauan bekerja sebagai penjual mi ayam dan bakso di Pasuruan, Jawa Timur itu datang bersama sanak keluarga. Ia dan keluarga membawa makanan untuk disantap bersama di tempat wisata legendaris itu.

“Iya semoga saja nanti hasil revitalisasinya bagus. Soalnya kalau tidak diperbarui dan cuma begini-begini saja takutnya orang bosan datang ke sini,” kata dia.

Dia memaklumi beberapa fasilitas tidak bisa digunakan, pelayanan pun belum optimal karena sedang ada proyek.

Pengunjung lain dari Kecamatan Eromoko, Alea, mengungkapan hal serupa. Menurut dia, area wisata yang bisa dijelajahi berkurang karena ada pembangunan. Tapi hal itu tidak membuatnya kecewa. Sebab masih ada beberapa wahana yang bisa ia jajal, terutama wahana perahu air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya