SOLOPOS.COM - Warga membeli aneka jajanan di Night Market Ngarsopuro, Solo, Sabtu (9/4/2022). (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Pasar malam atau Night Market Ngarsopuro yang digelar setiap Sabtu malam di sepanjang Jl Diponegoro wilayah Kelurahan Keprabon, Banjarsari, Solo, sudah ada sejak 2009.

Pasar malam itu tepatnya diresmikan oleh Wali Kota Solo saat itu, Joko Widodo, pada 16 Februari 2009. Para penjual di pasar malam itu yakni kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Solo dan sekitarnya yang terwadahi dalam Paguyuban Night Market Ngarsopuro.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ada 200-an UMKM yang ditampung di pasar malam tersebut. Sebelum pandemi Covid-19, Pasar Malam Ngarsopuro, Solo, yang ada sejak 2009 itu hampir tidak pernah vakum.

Baca Juga: Buka Lagi, Foto-Foto Night Market Ngarsopuro Solo Dibanjiri Pengunjung

Lalu pada Maret 2020, aktivitas pasar malam itu terpaksa dihentikan karena berpotensi kerumunan yang bisa memicu persebaran Covid-19. Baru pada Sabtu (9/4/2022), night market Ngarsopuro dibuka kembali untuk kali pertama di masa pandemi Covid-19.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan Night Market Ngarsopuro akan digelar setiap Sabtu malam selama Ramadan. Belum diketahui apakah akan berlanjut sampai Lebaran atau tidak.

Sesuai konsep yang ditetapkan Pemkot Solo dan dipromosikan melalui laman pariwisatasolo.surakarta.go.id, night market Ngarsopuro, Solo, memang hanya buka setiap Sabtu malam. Namun, dalam perkembangannya, Night Market Ngarsopuro Solo yang ada sejak 2009 ini bisa dibuka secara insidential ketika ada acara.

Baca Juga: NIGHT MARKET NGARSAPURA : Lebaran, Bidik Transaksi Rp50 Juta/Malam

Buka 8 Malam Berturut-Turut

Sebut saja ketika ada pergelaran Solo International Performing Arts (SIPA), Solo City Jazz, dan acara-acara keramaian lainnya yang bertempat di depan Pura Mangkunegaran. Sebelumnya, pada Lebaran 2013, pasar malam di Ngarsopuro bahkan pernah buka selama delapan malam berturut-turut tanpa jeda pada 7-14 Agustus 2013.

Hal itu dilakukan untuk menyambut para pemudik yang ingin mencari oleh-oleh produk kerajinan, kuliner khas, dan lainnya bikinan para pelaku UMKM. Di pasar malam ini, pengunjung bisa memilih berbagai jenis kerajinan tangan, mulai dari hiasan dinding, mainan anak-anak, lampu hias, boneka, hingga baju batik yang bisa dijadikan suvenir.

Semua dijual dengan harga terjangkau. Setelah puas berbelanja, pengunjung bisa jajan kuliner sambil duduk lesehan menikmati suasana. Ada berbagai jenis kuliner di sekitar pasar malam, mulai dari bakso bakar, pecel, cabuk rambak, wedang ronde, dan lainnya.

Baca Juga: Buka Lagi, Ini Yang Baru dan Beda di Night Market Ngarsopuro Solo

Sementara itu, dalam perjalanannya, pasar malam Ngarsopuro Solo juga terus berbenah. termasuk dalam hal jenis barang dagangan. Sejak awal ada pada 2009, konsep Night Market Ngarsopuro, Solo, adalah sebagai pusat oleh-oleh kerajinan dan kuliner khas Solo.

Namun, seiring berjalanannya waktu, banyak pedagang atau UMKM selain kerajinan atau handicraft ikut bergabung. Bahkan pernah ada pedagang yang menjual produk hot wheel dan casing handphone.

Seleksi UMKM

Paguyuban berupaya mengarahkan agar mereka menjual produk-produk kerajinan khas Solo. Begitu juga dengan penjual produk garmen diminimalkan agar sesuai konsep awal. Para pelaku UMKM yang ingin bergabung di Night Market Ngarsopuro benar-benar diseleksi secara ketat.

Baca Juga: Wow! Pedagang Night Market Ngarsopuro Solo Raup Jutaan Rupiah Semalam

Pembukaan kembali Night Market Ngarsopuro untuk kali pertama semenjak pandemi Covid-19, Sabtu (9/4/2022) malam, terbilang sukses besar. Sekitar 200 pedagang yang berjualan berbagai barang kerajinan hingga kuliner khas mencatatkan transaksi yang cukup menggembirakan.

Pengunjung membeludak dan barang dagangan UMKM ludes terjual. Bahkan, salah satu pedagang yang menjual boneka, Endang Sukarni, mengaku meraup omzet Rp2 juta rupiah dalam semalam. Endang yang berjualan boneka dengan harga mulai Rp5.000 sampai Rp45.000 per unit

Pada penyelenggaraan night market sebelum pandemi, omzet Endang dalam semalam paling banyak Rp1 juta. “Teman saya berjualan daster biasanya dapat Rp1 sampai Rp2 juta kemarin dapat Rp3 juta-an. Belum lagi yang menempati tenda-tenda khusus promosi,” ungkap Sekretaris Paguyuban Night Market Ngarsopuro itu.

Para pedagang pun berharap pasar malam Ngarsopuro bisa lanjut buka sampai setelah Ramadan dan Lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya