SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, M Said Hidayat (tengah), didampingi Sekda Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani, saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (20/11/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Netralitas aparatur sipil negara atau ASN Pemkab Boyolali dalam Pemilu 2024 belakangan menjadi sorotan menyusul video viral ASN Boyolali membahas arahan memenangkan PDIP dan Ganjar Pranowo.

Tak hanya itu, ASN Boyolali juga disebut-sebut dimintai iuran untuk membiayai pemenangan parpol dan capres tersebut. Hal itu sudah dibantah baik oleh Bupati Boyolali maupun PDIP.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Namun, sorotan belum berhenti, apalagi tak lama kemudian muncul video unggahan seorang pensiunan ASN yang membenarkan bahwa pada masanya arahan untuk memenangkan calon tertentu pada Pemilu memang ada.

Pensiunan ASN itu bahkan mengaku menjadi korban mutasi karena menolak mengikuti instruksi. Tak hanya soal pengarahan dan iuran, salam Boyolali Metal yang sudah menjadi tradisi di kalangan pejabat Pemkab Boyolali ikut dipersoalkan karena dianggap mirip dengan salam parpol tertentu sehingga berpotensi melanggar netralitas ASN.

Mengenai salam dan slogan Boyolali Metal tersebut, berdasarkan penelusuran Solopos.com, sudah jadi tradisi di Boyolali sejak 2022, tepatnya setelah keluar Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 101 Tahun 2022 tentang Logo dan Slogan Boyolali Metal.

Metal dalam salam Boyolali Metal merupakan singkatan dari Melangkah Bersama Menata Bersama Penuh Totalitas. Sejak keluarnya Perbup tersebut, salam dan slogan Semangat Boyolali Metal disosialisasikan kepada masyarakat.

Bupati Boyolali M Said Hidayat, anggota DPRD, hingga banyak pejabat memberikan salam tersebut dalam berbagai kesempatan menghadiri acara. Termasuk saat menerima kunjungan dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah di Ruang Merbabu Kantor Bupati Boyolali pada 16 Februari 2023 lalu.

Saat itu, seperti dikutip Solopos.com dari laman bbpmpjateng.kemdikbud.go.id, Bupati Said dalam arahannya menyampaikan bahwa Boyolali memiliki slogan metal yaitu “Semangat Boyolali Metal”, Melangkah Bersama, Menata Bersama, Penuh Totalitas Terus Tingkatkan Mutu Pendidikan.

Menurut Said, salam itu juga mengandung semangat gotong royong bersama seluruh masyarakat demi kemajuan bersama. Dengan bergotong royong, lanjut Said, semua kegiatan akan mudah tercapai berkat kerja kolaborasi dan kontribusi dari semua lapisan masyarakat dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan.

“Baik dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, OPD lingkup Pemda Boyolali yang berkaitan dengan pendidikan, Dewan pendidikan, Komisi IV DPRD, Komite Sekolah, Satuan Pendidikan, Pendidik dan tenaga kependidikan, semuanya memiliki orientasi yang sama dalam peningkatan mutu pendidikan ini untuk maju dengan bekerja bersama, sebaik-baiknya dalam mengawal menyiapkan SDM berkualitas di Kabupaten Boyolali,” kata Said kala itu.

Saran Bawaslu

Menjelang kampanye Pemilu 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Boyolali mengingatkan kalangan pejabat dan ASN Pemkab Boyolali untuk tidak menggunakan salam dan slogan Boyolali Metal baik dalam forum maupun saat berpose untuk foto.

Bawaslu memang tidak secara tegas melarang penggunaan salam Boyolali Metal namun menyarankan lebih baik pose tersebut dihindari agar tidak memunculkan interpretasi buruk dan salah persepsi di kalangan publik terkait netralitas ASN jelang Pemilu 2024.

Sebagai informasi, salam Boyolali Metal mirip dengan salam metal PDIP. Salam tersebut dilakukan dengan jari jempol, telunjuk, dan jari kelingking tetap lurus sedangkan jari tengah dan jari manis ditekuk.

Pada beberapa kesempatan acara PDIP, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan jajaran PDIP berpose salam metal dengan punggung tangan menghadapi ke belakang. Namun di beberapa kesempatan lain terlihat salam metal dilakukan dengan punggung tangan di depan.

Sedangkan pose Boyolali Metal dilakukan dengan punggung tangan berada di depan dan bagian telapak tangan menghadap ke badan.

Salam metal juga menjadi salah satu pose yang dilarang untuk digunakan ASN berdasarkan unggahan akun media sosial Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Tengah @bkdprovjateng pada Sabtu (4/11/2023).

Sementara itu, mengutip bisnis.com, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam satu kesempatan pernah mengatakan arti salam metal PDIP yaitu “merah total”. Tak hanya itu, salam metal juga diklaim telah sering digunakan para aktivis dalam gerakan melawan rezim otoriter pada Pemilu 1987.

Di sisi lain, Megawati juga pernah mengungkapkan bahwa Metal merupakan akronim dari “menang total”. Hal ini diungkapkannya saat Pilkada 2018 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya