SOLOPOS.COM - Struktur gigi dan tulang binatang ditemukan di Dukuh Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom. (Istimewa/dokumentasi Hari Wahyudi)

Solopos com, KLATENArtefak yang diduga sisa dari era Mataram Kuno hingga kini masih terus ditemukan di wilayah Dukuh Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom. Hal itu seperti temuan gigi dan tulang binatang.

Gigi dan tulang itu ditemukan menyebar ke berbagai lokasi. Jumlahnya mencapai puluhan. Sebagian sudah dikumpulkan setelah ditemukan oleh para pembuat batu bata ketika mencari tanah. Sebagian masih terpendam dan tertempel di tanah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Humas Komunitas Pelestari Cagar Budaya (KPCB) Klaten, Hari Wahyudi, mengatakan temuan tulang tersebut menyebar ke beberapa lokasi. Seperti di dekat temuan sumur kuno, di sekitar temuan tungku kuno, dan di kawasan lainnya.

“Paling banyak ditemukan di dekat tungku berlubang enam,” kata Hari saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (24/5/2023).

Setelah dikoordinasikan dengan ahli paleontologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), gigi yang ditemukan itu diperkirakan gigi kerbau.

“Karena ditemukan di dekat tungku berlubang enam, diperkirakan di kawasan dekat tungku itu semacam dapur umum pada era Mataram Kuno,” kata Hari.

Temuan-temuan itu semakin memperkuat indikasi kawasan Kropakan pernah ada permukiman di era Mataram Kuno pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi. Namun, kondisinya berbeda dengan permukiman kuno di situs Liyangan, Temanggung.

“Indikasinya permukiman di Kropakan bukan permukiman keagamaan. Berbeda yang ada di Liyangan, di sana sangat jarang ditemukan gigi binatang seperti gigi kerbau itu. Jadi kemungkinan di Kropakan merupakan permukiman rakyat biasa atau bangsawan. Yang pasti bukan bagian dari golongan keagamaan,” jelas dia.

Berbagai temuan artefak diduga peninggalan era Mataram Kuno kerap ditemukan di Kropakan. Benda-benda itu seperti guci, gerabah, manik-manik, serta fragmen-fragmen artefak lainnya.

Selain itu ditemukan struktur sumur yang diduga peninggalan era Mataram Kuno. Objek-objek itu ditemukan warga saat menggali tanah untuk kepentingan pembuatan batu bata.

Banyaknya temuan di Kropakan menjadi perhatian para peneliti BRIN. Beberapa kali para peneliti BRIN mendatangi Kropakan untuk melakukan pendataan.

Salah satu peneliti BRIN, Sugeng Riyanto, mengindikasikan kawasan Kropakan dulunya merupakan permukiman padat yang dilengkapi dengan bangunan peribadatan hingga kegiatan pertanian. Indikasi di kawasan itu pernah ada hunian pada era Mataram Kuno dengan ditemukan sumur kuno serta berbagai peralatan dapur.

Indikasi pernah ada tempat peribadatan di kawasan itu dengan ditemukan batu candi, peripih, serta arca. Sementara, indikasi ada kegiatan pertanian pada era Mataram Kuno dengan ditemukannya pipisan dan gandik.

Sugeng menjelaskan ada dua hal penting yang perlu dilakukan di kawasan temuan-temuan artefak di Kropakan. Dari aspek perlindungan, BRIN segera berkoordinasi dengan Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) serta dinas terkait.

“Kami dari BRIN akan menyusun strategi percepatan penelitian. Kami mulai dari naskah akademik dari data yang sudah ada akan kami jelaskan secara hipotesis ini seperti apa permukimannya. Tentu akan ada banyak persoalan akademis, ini akan diangkat menjadi penelitian eksplorasi,” kata Sugeng saat mendatangi Kropakan pada Maret 2023 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya