Soloraya
Kamis, 29 Juni 2023 - 15:06 WIB

Ada Temuan Cacing Hati pada 5 Sapi Kurban di Boyolali, Begini Penanganannya

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Disnakkan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, bersama Kabid Keswan Disnakkan Boyolali, drh Afiany Rifdania, mengecek jerohan di masjid Dukuh Banjarejo, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Kamis (29/6/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali menyebar sembilan tim untuk pemeriksaan postmortem hewan kurban Hari Raya Iduladha pada Rabu (28/6/2023) hingga Sabtu (1/7/2023).

Kabid Usaha Peternakan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Uspet Kesmavet) Disnakkan Boyolali, Gunawan Andriyanta, menyampaikan pada hari kedua pemeriksaan, Kamis (29/6/2023), hingga pukul 14.00 WIB, tim yang bertugas di Kecamatan Boyolali telah mendapatkan beberapa temuan.

Advertisement

“Ada temuan tadi di wilayah Karanggeneng, Kecamatan Boyolali, di salah satu masjid. Saya di sana tadi periksa empat ekor sapi, dua ekor ditemukan kelainan pada paru-parunya. Jadi paru-parunya ada bintik-bintik hitam,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Kamis siang.

Ia melanjutkan dari tim Disnakkan Boyolali kemudian mengambil bagian yang tidak normal dari hewan kurban itu dan dipisahkan lalu paru-paru tersebut dikubur. Gunawan meminta masyarakat yang menemui gejala yang sama pada daging hewan kurban untuk tidak mendistribusikan daging tersebut.

Advertisement

Ia melanjutkan dari tim Disnakkan Boyolali kemudian mengambil bagian yang tidak normal dari hewan kurban itu dan dipisahkan lalu paru-paru tersebut dikubur. Gunawan meminta masyarakat yang menemui gejala yang sama pada daging hewan kurban untuk tidak mendistribusikan daging tersebut.

Sedangkan bagian lain dari sapi yang tidak bermasalah boleh dibagikan karena masih bisa dikonsumsi. Tim juga menemukan cacing hati pada lima ekor sapi dan satu kambing di wilayah Kecamatan Boyolali.

Bagian yang abnormal tersebut kemudian disayat, dipisahkan, dan dikubur. Gunawan menegaskan pemeriksaan postmortem berguna untuk memastikan jika daging hewan kurban yang didistribusikan terbebas dari penyakit zoonosis atau menular ke manusia.

Advertisement

Selain mengecek bagian hati, tim Disnakkan Boyolali juga akan mengecek bagian limpa, paru, jantung, dan lain-lain pada hewan kurban. Ketika ada temuan abnormal, prosedurnya akan sama yaitu disayat dan dipisahkan lalu dikubur.

Bergejala LSD

Sementara itu, Kepala Disnakkan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, mengungkapkan Kamis ini merupakan hari kedua pemeriksaan postmortem. Sedangkan untuk antemortem telah dilaksanakan sejak 15 Juni 2023. Baik pemeriksaan antemortem dan postmortem akan selesai pada 1 Juli 2023.

“Ada sembilan tim yang kami turunkan, itu keliling Boyolali. Kami ambil sampling pada penyembelihan di takmir-takmir yang besar, di pondok [pesantren] juga,” ujar Lusi saat berbincang dengan Solopos.com di dekat Masjid Bening Ati Pulisen dekat rumah pribadi Bupati Boyolali, M Said Hidayat, Kamis.

Advertisement

Berdasarkan surat perintah Kepala Disnakkan Boyolali, sembilan tim tersebut terdiri dari kelompok I yang akan memeriksa di Kelurahan Pulisen dan Mudal di Kecamatan Boyolali serta Desa Kemiri di Kecamatan Mojosongo.

Kemudian kelompok II memeriksa hewan kurban di Kelurahan Banaran dan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali. Kelompok III di Desa Penggung, Winong, dan Karanggeneng, Kecamatan Boyolali.

Kelompok IV memeriksa di wilayah UPT Puskeswan Karanggede, kelompok V di wilayah UPT Puskeswan Ngemplak, kelompok VI di area Puskeswan Simo. Kemudian, kelompok VII di wilayah UPT Puskeswan Mojosongo, kelompok VIII di wilayah UPT Puskeswan Ampel, lalu kelompok terakhir ada di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Ampel.

Advertisement

“Kemarin [Rabu] di beberapa titik kami sudah periksa, hasilnya aman semuanya untuk yang postmortem. Untuk yang antemortem, kemarin kebetulan di satu penampungan ditemukan lima sapi bergejala ringan LSD [Lumpy Skin Disease],” ujar Lusi.

Ia mengungkapkan kelima sapi tersebut, kemudian diberi obat oleh tim dokter hewan Disnakkan Boyolali lalu dikarantina.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif