Soloraya
Sabtu, 10 Oktober 2020 - 15:41 WIB

Ada Tujuh Klaster Keluarga di Sukoharjo, Ini Perinciannya

R Bony Eko Wicaksono  /  Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi klaster Covid-19 di lingkungan keluarga. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo mencatat ada tujuh klaster keluarga di Kabupaten Sukses.

Yang terbaru merupakan klaster keluarga di Desa Sraten, Kecamatan Gatak, Sukoharjo. Klaster ini meliputi 13 orang dalam sekeluarga yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Advertisement

Transmisi penularan virus corona dalam keluarga memang lebih mudah dan cepat saat anggota keluarga berinteraksi di dalam rumah.

Waduh, Sudah 5 Warga Salatiga Meninggal Akibat Covid-19

Advertisement

Waduh, Sudah 5 Warga Salatiga Meninggal Akibat Covid-19

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sabtu (10/10/2020), ada tujuh klaster keluarga di Sukoharjo. Gugus Tugas Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu, mengatakan sebelum klaster Desa Sraten, ada enam klaster keluarga lain di Sukoharjo.

Enam klaster keluarga di Sukoharjo tersebut antara lain klaster Ngadirejo dan Pabelan di Kecamatan Kartasura; Kedungjambal dan Ponowaren di Kecamatan Tawangsari; Tiyaran di Kecamatan Bulu; dan Keluarahan Gayam di Kecamatan Sukoharjo.

Advertisement

Dari 95 Peserta Demo di Jogja yang Ditangkap, Satu Orang Dinyatakan Reaktif

Penularan di Keluarga Lebih Mudah

Di klaster keluarga di Ngadirejo, Kartasura, Sukoharjo, ada sebanyak 10 orang dan Pabelan sebanyak sembilan orang. Sementara jumlah pasien positif Covid-19 di klaster Kedungjambal dan Ponowaren di Kecamatan Tawangsari sebanyak 18 orang.

Yunia mengatakan transmisi penularan Covid-19 dalam keluarga lebih mudah terjadi. Anggota keluarga yang terinfeksi virus corona tak sengaja menularkan virus kepada anggota keluarga lain atau kerabat keluarga dalam satu rumah.

Advertisement

Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap klaster keluarga di Sukoharjo. “Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tak hanya dijalankan saat beraktivitas di luar rumah melainkan saat berkumpul dengan anggota keluarga di dalam rumah,” kata dia, Sabtu.

Siap-Siap, Ada 50 Kampanye Tatap Muka di Sukoharjo Dalam Sehari

Persebaran pandemi Covid-19 dari klaster keluarga mengancam kelompok masyarakat berisiko tinggi seperti ibu hamil, lanjut usia (lansia), dan masyarakat yang menderita penyakit kronis.

Advertisement

Apabila ketiga kelompok itu terpapar Covid-19, termasuk melalui klaster keluarga, bisa mengakibatkan gejala berat hingga kematian. “Setiba di rumah, jangan menyentuh suami, istri dan anak. Kalau bisa langsung mandi dan berganti pakaian untuk mencegah persebaran Covid-19 di rumah,” papar dia.

284 Mahasiswa Miskin Raih Beasiswa Sintawati dari Pemkab Sragen

Di luar temuan klaster keluarga baru, Bupati Sukoharjo sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, menyerukan masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah.

Masyarakat diminta rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Setiap kantor pemerintahan, perusahaan hingga rumah makan telah menyediakan tempat cuci tangan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif