Soloraya
Selasa, 26 Juni 2012 - 15:58 WIB

ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN: Loket Layanan Dikeluhkan Tidak Aksesibel

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kompleks Balaikota (Espos/Dwi Prasetya/dok)

Kompleks Balaikota (Espos/Dwi Prasetya/dok)

SOLO–Loket pelayanan administrasi kependudukan di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Solo dikeluhkan banyak pihak tidak aksesibel dan representatif.

Advertisement

Loket di lantai II sayap kanan bangunan Sekretariat Daerah (Setda) kompleks Balaikota Solo itu sempit sehingga orang yang mengantre harus berdesak-desakan. Tak hanya itu, 20 anak tangga harus ditapaki oleh warga untuk mendapatkan layanan kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK), akta lahir, surat pindah, dan kartu insentif anak (KIA).

“Saya rasa tempat ini sangat tidak strategis. Sangat menyusahkan terutama bagi kami yang sudah lanjut usia. Harus naik turun tangga, padahal tidak cuma sekali bolak-balik untuk ngurus surat,” ujar Alfred Purba, 71, warga Manahan yang, Selasa (26/6/2012) siang itu datang ke loket Dispendukcapil untuk mengurus salah satu surat kependudukan.

Didampingi kerabatnya, Hermin, 66, Alfred berjalan tertatih-tatih menapaki satu demi satu anak tangga. Siang itu loket layanan administrasi kependudukan di Dispendukcapil cukup ramai. Hampir tidak ada kursi tersisa sehingga banyak yang harus mengantre sambil berdiri.

Advertisement

Salah satu Anggota DPRD Honda Hendarto juga mengkritisi kondisi itu. Honda, yang siang itu kebetulan datang untuk mengurus administrasi kependudukan mengaku sangat prihatin melihat warga yang harus berdesak-desakan mengantre di tempat sesempit itu.

Belum lagi melihat ibu yang menggendong anak serta orang-orang lanjut usia yang harus naik turun tangga. “Saya berpikir bagaimana dengan mereka yang tua atau kaum difabel. Saya bahkan mendapat informasi sudah dua kali ada warga yang terjatuh saat naik turun tangga. Itu benar-benar memprihatinkan dan tidak manusiawi. Saya heran layanan publik sepenting ini kok ditempatkan di lantai II yang aksesibilitasnya sangat kurang,” ujar Honda, kepada wartawan.

Lebih jauh, Honda mendesak pemkot memindahkan loket layanan kependudukan itu ke gedung lain yang lebih representatif, sebelum berjatuhan korban berikutnya. Dia mengaku sudah melihat gedung baru di sebelah selatan kantor Dispenducapil yang dilengkapi dengan akses bagi difabel.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Dispendukcapil Untara tak berkomentar banyak mengenai masalah itu. Dia hanya mengatakan tahun depan direncanakan dibangun gedung baru di belakang kantor DPKKA.

“Saya kurang tahu apakah nanti kami harus pindah. Yang jelas akan ada gedung baru yang akan dibangun. Kami menunggu saja nanti bagaimana realisasinya,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif