SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengakses media sosial. (Freepik).

Solopos.com, SOLO — Tensi politik menjelang Pilkada 2024 di tujuh kota/kabupaten Soloraya sudah mulai memanas sejak beberapa bulan terakhir.

Di platform digital, jumlah percakapan mengenai politikus senior bersaing ketat dengan para pendatang baru. Padahal pelaksanaan Pilkada serentak 2024 masih enam bulan lagi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Tahapan dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024, pemungutan suara Pilkada serentak bakal digelar pada Rabu (27/9/2024).

Namun, sejumlah kandidat yang digadang-gadang maju Pilkada Soloraya bermunculan. Hal itu terlihat dalam percakapan di platform digital yang terekam dalam pemantauan media (media monitoring) oleh Espos.

Pemantauan digital dilakukan dengan crawling data dari unggahan di platform digital yaitu media online, media sosial, blog, dan forum pada periode 1 April hingga 30 April 2024. Penarikan data dilakukan bersamaan pada Senin (6/5/2024).

Dalam pemantauan tersebut, nama-nama politikus senior masih cukup mendominasi di masing-masing daerah. Sementara, di beberapa kabupaten, intensitas percakapan tentang sejumlah pendatang baru juga cukup tinggi.

Di Kota Solo misalnya, percakapan mengenai Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa dan mantan anggota DPRD Solo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ginda Ferachtriawan masuk dalam urutan lima besar.

Percakapan tentang Teguh sebanyak 65, Ginda sebanyak 27.

Percakapan paling tinggi yakni tentang Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.

Ada juga dua nama dari non-partai yakni Adipati Pura Mangkunegaran Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X (MN X), serta Rektor Universitas Surakarta (Unsa), Astrid Widayani.

Kelima nama tersebut sebelumnya juga beberapa kali disebut dalam sejumlah survei Pilkada Solo. Dalam survei tersebut Kaesang, Teguh, dan MN X bersaing ketat di urutan tiga besar.

Di sisi lain, Ginda maupun Teguh telah resmi menyerahkan formulir pendaftaran untuk mengikuti penjaringan bakal calon Wali Kota Solo melalui Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo.

Astrid Widayani juga mendaftarkan diri sebagai bakal Cawali Solo 2024 di DPC Partai Gerindra Solo dan DPD PSI Solo. Sementara, Kaesang dan MN X belum memberikan sinyal akan maju Pilkada Solo 2024.

Tingginya percakapan mengenai nama politisi senior sebagai kandidat Pilkada Soloraya 2024 juga terjadi di Wonogiri. Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno menyatakan dirinya siap maju sebagai Calon Bupati pada Pilkada 2024.

Menyusul tingginya percakapan tentang Setyo hingga menempati urutan kedua baik dari sisi jumlah konten maupun engagement.
Kendati demikian, jumlah interaksi percakapan mengenai Setyo masih kalah jauh dari Edi Herlambang.

Pengusaha properti asal Wuryantoro tersebut mendeklarasikan diri maju Pilkada Wonogiri sejak tahun lalu. Percakapan mengenai Edi menempati posisi teratas dengan engagement mencapai 15.173.

Jauh di atas Setyo yang hanya memiliki engagement sebanyak 15.

Di bawah Setyo ada nama anggota DPRD Wonogiri dari Fraksi PDIP, Joko Purnomo, kemudian istri Bupati Wonogiri saat ini yakni Verawati Joko Sutopo, serta anggota DPRD Wonogiri dari Fraksi PDIP Tarso.

Nama Bupati Wonogiri periode 2010-2015 Danar Rahmanto juga masuk dalam percakapan bursa Pilkada Wonogiri. Namun, jumlah percakapannya hanya tiga dengan interaksi nol.

Angka tersebut menempatkan Danar di urutan keenam di bawah Tarso. Percakapan mengenai dinamika Pilkada di Karanganyar tak kalah panas.

Mantan Wakil Bupati Karanganyar Rober Christanto resmi mendaftar sebagai bakal calon Bupati Karanganyar melalui penjaringan DPC PDIP Karanganyar.

Jumlah percakapan di platform digital mengenai Rober menempati posisi ketiga setelah politisi senior PDIP Karanganyar Bagus Selo dan pendatang baru yang merupakan anak mantan Bupati Karanganyar Juliyatmono, yakni Ilyas Akbar Almadani.

Pada urutan keempat ada nama Direktur Utama PUDAM Tirta Lawu Karanganyar Prihanto yang juga telah resmi mendaftar penjaringan bakal calon dari PDIP.

Pada urutan selanjutnya ada nama politisi senior PDIP, Paryono yang menempati urutan kelima.

Meski bersaing dengan para seniornya, percakapan tentang Ilyas Akbar di platform digital tertinggi yakni sebanyak 33 konten dengan engagement 358.

Rentangnya cukup jauh di atas Bagus Selo yang hanya 12 konten dengan 78 engagement.

Berdasarkan data dari monitoring media Espos, Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya juga masuk dalam kandidat kuat Pilkada 2024. Ketua DPD II Partai Golkar ini menempati posisi kelima.

Namun, kandidat dengan percakapan tertinggi yakni pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Ambar Suseno, disusul politisi Partai Gerindra, Hariyanto, politisi PDIP, Sutarno, Ketua Umum Paguyuban Warga Klaten (PWK), Supriyanto, dan Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya.

Nama politikus Partai Demokrat yang pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Klaten pada 2020 One Krisnata juga muncul dalam percakapan.

Namun posisinya berada di urutan bontot.

Kendati lemah dari sisi jumlah konten, interaksi percakapan One berada di urutan ketiga sebanyak 4.305. Sedangkan interaksi percakapan tertinggi yakni Sutarno.

Percakapan mengenai Pilkada di Boyolali juga diisi nama-nama politisi lawas. Bupati saat ini, Said Hidayat bersaing ketat dengan nama baru yakni eks ajudan Joko Widodo Devid Agus Yunanto.

Berdasarkan urutan jumlah percakapan, Devid paling tinggi sebanyak 46 konten sedangkan Said hanya 13. Namun, dari sisi engagement, nama Said sangat mendominasi yakni mencapai 2.091 interaksi.



Sedangkan Devid hanya sebanyak 88 interaksi.

Nama lain yang juga diperbincangkan dalam Pilkada Boyolali yakni Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan pada posisi ketiga, politisi PDIP Marsono, lalu terakhir politisi Golkar Fuadi.

Sementara itu, percakapan mengenai Pilkada di Sukoharjo sebanyak 193 konten dengan interaksi 48.684. Sama halnya dengan kabupaten lain, nama pendatang baru jadi primadona di Sukoharjo.

Eko Sapto Purnomo dari Partai Gerindra paling banyak dibicarakan dengan 12 konten. Disusul politisi dari Golkar yakni Harjanto, kemudian Bupati Sukoharjo saat ini atau pertahana Etik Suryani pada urutan ketiga.

Pada urutan keempat ada nama Machmud Lutfi Huzan yang merupakan politisi PSI, disusul Wakil Bupati Sukoharjo periode ini Agus Santosa pada nomor lima.

Sentimen Negatif Sragen

Percakapan mengenai Pilkada Sragen di platform digital terbilang sedikit hanya 184. Namun, interaksinya cukup memanas hingga menimbulkan sentimen negatif pada beberapa nama kandidat.

Nama dua anak mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, yakni Untung Wibowo Sukowati dan Untung Wina Sukowati bersaing ketat.

Percakapan mengenai Bowo -panggilan Untung Wibowo- sebanyak 44 kali, Wina sebanyak 34 kali. Namun, keduanya memiliki interaksi percakapan yang sama masing-masing 15.



Selanjutnya muncul nama politisi Partai Demokrat Budiono Rahmadi sebanyak 18 kali dengan engagement delapan, disusul Bupati Sragen saat ini yakni Dedy Endriyatno sebanyak 11 kali dengan engagement nol.

Panasnya tensi politik antara Wina dan Bowo membuat keduanya diganjar beberapa sentimen negatif dari audiens.

Salah satu konten yang menimbulkan sentimen negatif pada keduanya yakni artikel media online dengan judul Pengrusakan Atribut Bacabub Wina Sukowati Marak di Sragen yang tayang pada 28 April 2024.

Konten di Media Online

Berdasarkan pantauan monitoring media yang dilakukan Espos, jumlah percakapan tertinggi mengenai Pilkada maupun para kandidatnya di wilayah Soloraya terdapat pada Kabupaten Klaten sebanyak 1.924 dengan interaksi mencapai 574.218.

Kota Solo berada di urutan kedua yakni sebanyak 1.144 dengan engagement 162.691. Disusul Boyolali, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri.

Meski di urutan terakhir dalam jumlah percakapan, engagement Pilkada Wonogiri berada di urutan keempat setelah Sukoharjo.

Jumlah konten terbanyak yang membahas mengenai Pilkada Soloraya maupun para kandidat yakni terdapat pada media online atau media massa digital.

Baru disusul platform YouTube, TikTok, dan Twitter. Sedangkan di platform Instagram maupun Facebook, jumlah percakapannya masih sangat minim.



Hal ini mengartikan, konten mengenai Pilkada maupun para kandidatnya di Soloraya masih berupa pemberitaan media massa, atau masih minim di media sosial.

Kendati jumlah konten di media online mendominasi, jumlah interaksinya sangat minim. Engagement paling banyak justru terdapat pada percakapan yang diunggah dalam platform YouTube dan TikTok.

Tingginya interaksi percakapan di YouTube ini terjadi di hampir semua wilayah Soloraya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya