SOLOPOS.COM - Sekretaris Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) DPC Soloraya, Lanang Kujang Pananjung. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Pro dan kontra terkait sosok Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai calon pemimpin masa depan setelah disebut anak ingusan oleh tokoh senior PDIP Panda Nababan terus bergulir.

Kali ini Sekretaris Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) DPC Soloraya, Lanang Kujang Pananjung, ikut berkomentar. Dia menilai pernyataan tokoh senior PDIP yang menyebut Gibran sebagai anak ingusan dan masih harus belajar dulu itu tidak salah.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sebab menurut dia Gibran memang masih anak ingusan, muda, dan harus terus belajar. “Tidak ada yang salah menjadi muda, silakan kalau memang mau mengkritik kami selama kritik itu sifatnya membangun,” ungkap dia melalui siaran pers yang diterima Solopos.com, Rabu (28/6/2023) siang.

Dengan kritik, Lanang mengatakan anak muda akan berkembang dan membuktikan mereka mampu membuat karya di bidang masing-masing. Lanang menambahkan yang seharusnya menjadi tolok ukur dari seseorang bukan lah umur, tapi kompetensi dan kapasitas.

“Kita bisa melihat Solo lebih berkembang di bawah kepemimpinan Mas Gibran. Ada 17 program prioritas pembangunan yang rampung waktu dekat, juga event-event nasional dan internasional,” urai dia mengomentari Panda Nababan yang menyebut Gibran anak ingusan.

Dari kondisi itu, Lanang menyimpulkan Solo semakin maju saat dipimpin Gibran. Lanang justru menggarisbawahi pernyataan Panda yang menyebut Gibran butuh proses panjang seperti ayahandanya, Presiden Jokowi.

Proses itu, menurut Panda, dibutuhkan Gibran agar tidak ujug-ujug menjadi pemimpin seperti yang biasa terjadi di dinasti. “Menurut saya statement ini seakan-akan mendiskreditkan masyarakat. Masyarakat kita kritis-kritis kok, tidak bodoh,” tutur dia.

“Mereka [masyarakat] tahu mana yang bisa bekerja dan yang tidak, siapa yang siap memimpin dan siapa yang belum. Biarkan masyarakat menilai, saya yakin masyarakat pasti berteriak kalau ada yang ujug-ujug seperti begitu,” imbuhnya.

Tak lupa Lanang mengingatkan betapa Ir Soekarno begitu percaya dengan potensi dan kekuatan anak muda. Soekarno pernah menyatakan akan mengguncang dunia bila diberi 10 pemuda.

“Itu berarti masa depan Indonesia ditentukan ide, gagasan, dan kerja nyata anak muda, tentu dengan bimbingan para senior,” ungkap dia.

Sebelumnya diberitakan, politikus senior PDIP, Panda Nababan, menyebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai anak ingusan, sehingga belum layak jika maju pada Pemilihan Presiden 2024.

Pernyataan Panda itu direspons sejumlah organisasi dan kelompok sukarelawan pendukung Gibran. Mereka tidak sependapat dengan pernyataan Panda karena Gibran mereka nilai mampu membuktikan sebagai pemimpin yang baik.

Menurut mereka, walau baru dua tahun menata dan mengelola Solo, kota ini sudah berkembang dengan pesat. Ada 17 program prioritas Gibran yang saat ini masih berjalan di lapangan.

Gibran juga dinilai sudah layak untuk maju sebagai Cawapres 2024 dari aspek kapasitas. Secara spesifik kelompok sukarelawan Bolone Mase ingin Gibran mendampingi Prabowo Subianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya