Soloraya
Sabtu, 1 September 2012 - 04:32 WIB

Agen Bus Tolak Penutupan Terminal

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kompleks Terminal Jonggrangan Klaten (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

Kompleks Terminal Jonggrangan Klaten (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN–Karyawan agen bus dan pedagang yang memangkal di kompleks Terminal Bus Jonggrangan menolak rencana Pemkab Klaten menutup terminal bus itu mulai Sabtu (1/9/2012) ini.

Advertisement

Mereka menolak penutupan terminal karena kios sementara yang dibangun di sebelah utara terminal belum selesai sehingga belum bisa ditempati. Pantauan Solopos.com di Terminal Bus Jonggrangan, hingga Jumat (31/8/2012) siang kios-kios sementara untuk agen bus dan pedagang belum selesai dibangun. Beberapa orang pekerja sibuk memasang dinding dari papan kayu, memasang paving, memasang instalasi listrik dan pekerjaan lainnya.

Salah seorang karyawan agen bus,  Mandra, mengatakan semua pengelola kios agen bus sudah mendapat pemberitahuan tentang pengosongan Terminal Bus Jonggrangan itu. Tetapi, menurut Mandra,  Pemkab Klaten tidak konsisten.
”Perintah kepada kami untuk meninggalkan terminal seharusnya setelah pembangunan kios darurat selesai. Sekarang kios darurat belum jadi, listrik dan telepon belum dipasang,” kata dia saat ditemui Espos di salah satu kios agen bus.

Mandra mengatakan seluruh karyawan agen bus akan tetap berkegiatan di dalam Terminal Bus Jonggrangan dan akan tetap mempersilakan bus masuk ke dalam terminal selama pembangunan kios darurat belum selesai.
”Kami tidak mau dipaksa meninggalkan terminal sebelum kios darurat selesai dibangun,” kata Mandra.

Advertisement

Salah seorang pemilik toko kelontong di terminal itu, Pardi, mengatakan kios sementara yang dibangun Pemkab Klaten kurang representatif. Kios-kios itu terlalu sempit dan tidak aman untuk menyimpan barang-barang.
Berdasar kesepakatan dengan Pemkab Klaten dalam pertemuan dengan pengelola agen bus dan pedagang di terminal itu, dinding bagian bawah kios sementara setinggi setinggi satu meter terbuat dari beton, sedangkan bagian atasnya dari papan kayu. Tetapi, dalam realisasinya semua bagian dinding dibuat dari kayu.

”Ditekan dengan obeng saja penyekat kios jebol. Dagangan kami juga tak akan muat ditampung di dalamnya,” kata Pardi. Sebagaimana diberitakan SOLOPOS (31/9), Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten akan menutup Terminal Bus Jonggrangan mulai Sabtu ini.

Penutupan itu berkenaan dengan proyek penbangunan Masjid Agung setelah seluruh bangunan di terminal itu dirobohkan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif