SOLOPOS.COM - Kondisi Pasar Desa Manggung, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jumat (20/1/2017). Pasar milik desa setempat itu menerima bantuan dana rehab dari Presiden Joko Widodo senilai Rp550 juta. (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Agenda Presiden, pengrajin mebel di Ngemplak, Boyolali, kecewa karena batal dikunjungi Presiden.

Solopos.com, BOYOLALI — Para pengrajin mebel di Desa Manggung, Ngemplak, Boyolali, kecewa dengan batalnya kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke wilayah mereka.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Mereka sangat berharap kunjungan mantan Wali Kota Solo itu bakal mengangkat nama desa pusat mebel itu ke kancah nasional. “Betul. Pak Jokowi batal berkunjung ke Desa Manggung,” ujar Kades Manggung, Marsono, saat diwawancarai Solopos.com, Minggu (29/1/2017). (Baca juga: Ini Agenda Presiden Jokowi Kunker di Soloraya dan DIY 28-30 Januari 2017)

Marsono tak tahu alasan Jokowi batal ke Desa Manggung. Namun, sejumlah informasi yang dia dengar, persoalan akses menuju Desa Manggung yang rusak parah menjadi penyebabnya. “Dengar-dengar sih, jalan rusak parah menuju Desa Manggung yang jadi alasan pihak protokoler membatalkan kunjungan Presiden ke Desa Manggung. Namun, benar tidaknya, saya juga tak tahu,” ujar pria yang juga pengusaha mebel ini.

Jalan yang disebut-sebut mengalami kerusakan parah berada di depan Pasar Desa Dibal menuju Balai Desa Dibal hingga underpass tol Solo Kertosono (Soker). Jalan yang rusak itu sepanjang 300-an meter.

Tak sedikit keluhan yang dilontarkan atas kerusakan jalan tersebut. Namun, kerusakan jalan itu belum kunjung diperbaiki mengingat proyek tol Soker belum kelar.

Batalnya kunjungan presiden ini membuat kecewa sebagian warga Desa Manggung, khususnya para perajin mebel. Kedatangan Jokowi yang juga dikenal sebagai pengusaha mebel sukses itu sangat dinanti-nanti warga setempat. “Kecewa sih, kecewa. Tapi mau gimana lagi,” kata Marsono.

Meski kecewa, warga Desa Manggung mengucapkan banyak terima kasih kepada Jokowi. Pasar Desa Manggung yang kondisinya sudah tak layak langsung mendapatkan bantuan rehab total senilai Rp500 jutaan.

“Model bangunan dan desainnya semua dikerjakan langsung oleh tim dari kepresidenan. Kami tinggal menunggu pasar jadi,” tambahnya.

Desa Manggung menjadi pusat mebel kayu jati mulai awal 1980-an. Setelah reformasi, usaha mebel kian berkembang pesat dan banyak cabang usaha di sejumlah daerah dan luar pulau yang dikelola warga setempat.

“Mayoritas warga Desa Manggung memang dikenal sebagai pengrajin dan pengusaha mebel. Warga yang bergelut di dunia pertanian sangat kecil,” jelas Marsono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya