Solopos.com, WONOGIRI – Pelanggan air minum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta Sari Wonogiri mengeluhkan minimnya pasokan air. Selain itu, air yang mengalir keruh dan penggiliran aliran air yang datang pada malam hari sehingga membuat pelanggan tak bisa tidur nyenyak.
Keluhan itu disampaikan warga Kelurahan Wonokarto, Agus, Supat, Mariyo dan warga Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Marni dan Nurul kepada Promosi
Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
“Apa tidak bisa dibuat jadwal bergilir. Sepekan ini, kami mendapat giliran aliran air pada malam tetapi pekan depan giliran pagi,” ujar Marni.
Pedagang makanan ini menyatakan, minimnya pasokan air bersih dari PDAM sudah rutin terjadi di musim kemarau. Marni menyatakan, jadwal aliran air PDAM tidak menentu tetapi selalu malam hari. Agus, warga Wonokarto bercerita dirinya terpaksa menunggu lama karena air PDAM ngitir atau kecil. “Kami harus menunggu agak lama agar kotoran mengendap,” kata dia. Direktur PDAM Giri Tirta Sari Wonogiri, Sumarjo, menyatakan minimnya pasokan air ke pelanggan disebabkan menurunnya debit air sumber baku. Dia menjelaskan untuk menjaga kestabilan pasokan air ke 30.000 pelanggan, pengelola PDAM membendung air Sungai Bengawan Solo. Gotong-royong membuat bendungan dilakukan sepekan terakhir. “Selama musim kemarau memang terjadi penggiliran pasokan air ke pelanggan. Air dari sumber baku sudah menurun, seperti di Kuryo, Kabupaten Karanganyar debit air tinggal 30 liter per detik dari standar 90 liter per detik,” kata dia.