SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI–Sekitar dua pekan, wilayah Kecamatan Paranggupito tidak diguyur hujan. Hal itu membuat persediaan air milik warga mulai menipis. Bahkan, ada yang terpaksa membeli air bersih dari tangki.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Hal itu diungkapkan Camat Paranggupito, Purwoto. Selain itu, warga di beberapa desa yang sebagian kecil teraliri air PDAM dari Sumber Waru di wilayah Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito juga mulai meminta agar pompa dihidupkan.

Pasalanya pompa itu hanya dihidupkan saat musim kemarau. Saat musim hujan, warga mengandalkan tampungan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari.

“Sudah dua pekan ini warga mulai meminta aliran air dari pompa untuk dihidupkan. Dari delapan desa yang teraliri PDAM, baru lima desa yang sudah ada saluran PDAM. Itu pun yang berada di dekat dengan jalan utama karena lokasi yang berbukit,” terangnya,Kamis (10/5/2012).

Sementara, Kepala Desa Johunut, Sularno, mengatakan tampungan air milik warga masih cukup untuk dua pekan. Tapi, jika sepekan ini tidak hujan, maka dua pekan ke depan warga diprediksi mulai kesulitan air bersih.

“Di desa saya hanya ada tiga orang yang telah dialiri PDAM. Itu pun terkadang harus bergantian dengan warga lain,” papar Sularno.

Di sisi lain Direktur PDAM Giri Tirta Sari, Suharno, mengatakan pihaknya belum mendapat laporan terkait permintaan pengoperasian pompa dari warga. “Jika memang ada laporan, kami siap menyalakan. Alat juga sudah kami cek,” katanya, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya