SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Air bersih Karanganyar, tingkat kebocoran air PDAM mencapai 25%-30%.

Solopos.com, KARANGANYAR – Tingkat kebocoran air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lawu Kabupaten Karanganyar di kisaran 25% hingga 30%. Sebagian kebocoran disebabkan pencurian air, tapi mayoritas penyebab kebocoran tersebut yaitu kondisi pipa jaringan sudah berusia lanjut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ironisnya, butuh anggaran sekitar Rp20 miliar untuk mengganti pipa-pipa yang bocor tersebut. Penjelasan itu disampaikan Dirut PDAM Tirta Lawu Karanganyar, Prihanto, ditemui wartawan seusai penanaman 500 bibit pohon di Gunung Lawu dalam rangka Hari Air Sedunia, Rabu (22/3/2017).

“Tingkat kebocoran air kami saat ini di angka 25-30 persen. Masih di atas batas maksimal 18 persen. Hasil inventarisasi petugas kami, mayoritas karena kebocoran pipa tua,” tutur dia.

Penggantian bertahap pipa-pipa bocor telah dilakukan PDAM Tirta Lawu beberapa tahun terakhir. Tapi karena minimnya anggaran, penggantian itu dilakukan bertahap jangka panjang.

Apalagi kebutuhan total anggaran untuk penggantian pipa bocor tersebut mencapai Rp20 miliar. Padahal penyertaan modal PDAM 2016 hanya Rp1 miliar, dan tahun 2017 naik Rp2 miliar.

Sebab sebagian besar dana itu untuk mengkaver pengadaan sambungan baru masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). “Penggantian dari penyertaan modal relatif masih sangat kecil,” kata dia.

Prihanto menjelaskan aksi penghijauan lereng Gunung Lawu akan digelar rutin di waktu-waktu yang akan datang. Kegiatan itu menurut dia penting karena sumber air PDAM dari Gunung Lawu.

Aksi penanaman bibit pohon Rabu diikuti 100-an orang dari direksi dan karyawan PDAM, masyarakat Gondosuli, Tawangmangu, personel SAR, serta sukarelawan tanggap bencana alam setempat.

“Kami juga menggelar aksi pemasangan stiker bertulisklan Save Water di Perempatan Papahan, Tasikmadu, dan Perempatan Pegadaian Karanganyar. Ini seruan melestarikan air,” ujar dia.

Dalam momentum Hari Air Sedunia, menurut Prihanto, pihaknya segera meluncurkan program layanan prima meliputi hitung rekening, cek tagihan, info baca meter, dan baca meter mandiri.

Ada juga pendaftaran sambungan rumah baru online, dan pengaduan online. Layanan bernama PDAM Tirta Lawu itu bisa diunduh di Playstore, dan dioperasikan dengan sistem android.

“Aplikasinya sudah mulai bisa diunduh di Playstore, tapi efektif berlaku mulai 1 April 2017. Kami berharap dengan layanan prima ini kian memudahkan para pelanggan kami,” harap dia.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi B DPRD Karanganyar, Darwanto, berharap layanan penyediaan air bersih kepada masyarakat oleh Pemkab, dalam hal ini oleh PDAM Tirta Lawu semakin meningkat.

Politikus PKS tersebut mengapresiasi terobosan layanan prima yang dilakukan jajaran PDAM Tirta Lawu. Menurut dia dibutuhkan inovasi dan terobosan untuk peningkatan layanan ke warga.

Dalam moementum Hari Air Sedunia Darwanto menyerukan semua pihak untuk melestarikan air. Caranya dengan menjaga hijaunya hutan di lereng Gunung Lawu sebagai gentong air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya