SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Air bersih Wonogiri salah satunya dicukupi oleh PDAM setempat.

Solopos.com, WONOGIRI – Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta Sari (PDAM GTS) Wonogiri mengakui ketercukupan air baku yang dimiliki selama ini belum maksimal sehingga berakibat pasokan tidak lancar, khususnya di awal musim penghujan. Pasalnya, air baku akan keruh dan membutuhkan waktu tiga hari untuk menjernihkan kembali.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Penegasan itu disampaikan Direktur PDAM GTS Wonogiri, Sumardjo, di sela-sela kegiatan jalan sehat perayaan HUT ke-60 perusda Wonogiri di kantornya, Sabtu (19/12/2015).

“Di setiap awal musim penghujan air selalu keruh. Sehari keruh dibutuhkan waktu tiga hari untuk menjernihkan. Teknisi PDAM terus berusaha maksimal agar pengolahan air keruh bisa diperpendek namun kondisi alam menjadi kendalanya,” kata dia.

Dia mengatakan air baku bagi pelanggan PDAM dicukupi dengan sistem interkoneksi dari sumber air Kurya, Kabupaten Karanganyar dan air Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri.

Mantan Kabag Perekonomian Pemkab Wonogiri itu menjelaskan pihaknya akan berusaha memenuhi komitmen pemerintah pusat yang tertuang di rencana program jangka menengah 2014-2019, yakni 100 0 100. Artinya, 100% kebutuhan air minum terpenuhi, nol persen kawasan kumuh dan 100% sanitasi lancar.

“Komponen air minum ini menjadi salah satu item pelayanan masyarakat yang harus dipenuhi. Kami pun terus berusaha memaksimalkan pengolahan air baku sehingga pasokan air ke pelanggan tidak pernah tersendat,” ungkap dia.

Dicontohkannya, air baku yang dimiliki PDAM sekarang baru beroperasi sekitar 70 liter per detik dari kapasitas 90 liter per detik. Sedangkan, jelasnya, jumlah pelanggan PDAM hingga akhir tahun ini sejumlah 32.000 pelanggan atau naik sekitar 2.000 pelanggan dibanding setahun lalu.

“Kami akui selama 2015 masih terkendala air baku. Kami akan berusaha kapasitas 90 liter per detik itu dari sumber baku bisa diolah maksimal. Salah satunya dengan perbaikan jaringan perpipaan untuk menghindari kebocoran air di jalan,” katanya.

Selain pemeliharaan jaringan perpipaaan, di tahun 2016 akan dibangun lima sumur dalam di lima titik. Yakni dua titik di Kecamatan Wonogiri dan masing-masing satu titik di Kecamatan Sidoharjo, Kecamatan Jatipurno dan Kecamatan Giritontro.

Sementara itu, awal bulan ini warga Kelurahan Wonokarto, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri mengeluhkan kelancaran aliran air dari PDAM ke rumah. Ketidaklancaran itu terjadi sekitar tiga hari.

“Hingga siang ini kok belum menetes satu tetes air pun ya? Bagaimana PDAM, tarif sudah dinaikkan kok tidak sebanding dengan pelayanan,” ujar Nurul Mufi.

Hal sama disampaikan Arif, warga Wonokarto yang lain. Dia mengaku harus meronda untuk mendapatkan air.

Pejabat Bupati Wonogiri, Sarwa Pramana, meminta pegawai PDAM meningkatkan kinerja dan akan mem-back up kebutuhan PDAM. Menurutnya, air menjadi kebutuhan primer setiap manusia yang harus dipenuhi oleh pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya