Soloraya
Selasa, 26 Oktober 2021 - 06:06 WIB

Air Hujan Bunderjarakan Klaten Pun Dapat Sembuhkan Berbagai Penyakit

Taufiq Sidik Prakoso  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sunarno, 61, warga Dukuh Bunderjarakan, Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Klaten, mengonsumsi air hujan yang sudah melalui proses elektrolisis di rumahnya, Minggu (24/10/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Warga Dukuh Bunderjarakan, Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Klaten, tidak menyadari mengonsumsi air hujan yang diolah dengan cara disetrum memberi efek positif bagi kesehatan warga.

“Bukan untuk obat sebenarnya. Airnya hanya membersihkan tubuh setelah minum secara rutin. Banyak yang kondisinya membaik. Seperti salah satu warga di sini yang punya keluhan kencing batu, operasi sampai enam kali gagal dan tiga kali mencoba bunuh diri. Kemudian mengenal air setrum ini dan minum secara rutin, sekarang kondisi tubuhnya prima. Orangnya masih kerja macul setiap hari,” kata dia.

Advertisement

Kisah kualitas air hujan yang disetrum itu terdengar warga luar kampung. Mereka berdatangan ikut belajar cara mengolah air hujan.

Baca Juga: Warga Bunderjarakan Klaten Masih Konsumsi Air Hujan

Advertisement

Baca Juga: Warga Bunderjarakan Klaten Masih Konsumsi Air Hujan

Tak sedikit dari mereka yang ingin membeli air setrum dari warga Bunderjarakan. Namun, Sunarno menegaskan air tersebut tak dijual melainkan diberikan secara cuma-cuma sesuai kebutuhan.

“Banyak yang mau membeli tetapi kami jelaskan bahwa kami tidak mau jualan air. karena air itu sebenarnya melimpah dan jangan sampai air dijual. Kalau mau mereka kami minta mengembangkan sendiri,” kata dia.

Advertisement

Baca Juga: Mulai Normal, Kain Batik Bayat Klaten Kembali Tembus Pasar Amerika

Lantaran kerap berkumpul dan berdiskusi tentang air hujan, warga lantas membentuk Komunitas Kandang Banyu Udan. Sebelum ada pandemi Covid-19, mereka sering kumpul untuk terus belajar mengolah air hujan sekaligus membunyikan gamelan di rumah komunitas yang ada di rumah Sunarno.

Namun, gegara pandemi kegiatan itu sudah lama tak terdengar. Meski demikian, warga Bunderjarakan dipastikan hingga kini masih terus mengolah air hujan.

Advertisement

Kini Sunarno bangga dengan air hujan yang mengisi bak penampungan di rumahnya. Rasa bangganya tak lain lantaran kualitas air hujan yang justru tak kalah dibandingkan air dari sumber mata air. Lebih dari itu, rasa bangga tersebut lantaran bisa mengolah air hujan menjadi air berkualitas.

Baca Juga: Petani Ditemukan Meninggal di Persawahan Karangnongko Klaten

Salah satu warga Dukuh Bunderjarakan, Tarno, 70, membenarkan kampungnya tak memiliki sumber air bersih selain dari air hujan. Dia juga menjadi salah satu pengonsumsi air hujan yang diolah melalui proses elektrolisis.

Advertisement

“Untuk kesehatan memang bagus kalau sering konsumsi air setrum. Seumpama sesak napas, minum itu secara rutin isa lancar lagi,” kata Tarno.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif