Soloraya
Selasa, 15 Maret 2022 - 11:59 WIB

Air Keramat Pertapaan Bancolono Karanganyar Dibawa ke IKN

Imam Yuda Saputra  /  Chelin Indra Sushmita  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pertapaan Bancolono. (Solopos.com/Latif Ghufon Aula)

Solopos.com, KARANGANYAR — Air dari Pertapaan Bancolono di Karanganyar dibawa oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, ke Ibu Kota Negara dalam Ritual Kendi Nusantara, Senin (14/3/2022). Air tersebut sengaja diambil dari tempat keramat di Karanganyar yang diyakini memiliki keistimewaan.

Pertapaan yang diyakini sudah ada sejak abad ke-11 Masehi ini berada di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Lokasinya berada di ketinggian 1.800 mdpl di lereng Gunung Lawu. Di pertapaan ini terdapat dua sumber mata air yang dikeramatkan, yaitu Sendang Lanang dan Sendang Wedok.

Advertisement

Baca juga: Asal Mula Nama Pertapaan Bancolono Tawangmangu Petilasan Brawijaya V

Sejarah

Pertapaan Bancolono di Karanganyar diyakini sebagai petilasan Raja Majapahit terakhir, Prabu Brawijaya V. Pertapaan yang dianggap keramat ini menjadi tempat tirakat. Konon, sejumlah presiden dan pejabat di Indonesia menjadikan tempat ini sebagai lokasi meditasi dan tirakat.

Asal usul nama Bancolono diambil dari nama salah satu pengawal Raja Brawijaya V. Brawijaya V dikawal beberapa orang saat bersemadi di Gunung Lawu. Konon pengawal tersebut menjadi seekor burung. Burung tersebut diyakini dapat menuntun arah para pendaki agar tidak tersesat.

Advertisement

Baca juga: Ini Wujud Sendang di Pertapaan Bancolono yang Dipakai Brawijaya V Mandi

Juru kunci Pertapaan Bancolono, Mbah Sarju, 90, membeberkan awal mula Brawijaya V singgah di tempat di lereng Gunung Lawu itu. Brawijaya V dan para pengawalnya lari ke Gunung Lawu setelah hancurnya kerajaan Majapahit. Konon, sebelum melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu, sang raja bersama para pengawalnya mandi di sebuah sendang.

“Para kerabat raja yang putri bersuci di Sendang Wedok [sendang putri] di sebelah timur. Dan yang putra bersuci di Sendang Lanang [putra]. Mereka juga diwajibkan minum air suci yang mengalir,” ujar Mbah Sarju seperti dilansir laman Pemerintah Kabupaten Magetan.

Advertisement

Setelah bersuci rombongan kerajaan Majapahit itu melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu. Sesampainya di puncak, mereka mendirikan kerajaan sehingga dipercaya menjadi tempat moksa sang raja. Sementara tempat mandi Brawijaya V kemudian dinamakan Pertapaan Bancolono.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif