Soloraya
Jumat, 29 April 2022 - 16:12 WIB

Air PDAM Klaten Macet, Warga 2 Desa di Karanganom Ini Masih Kelimpungan

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga menunjukkan ember-ember yang digunakan untuk tandon air warga di wilayah Dukuh/Desa Jurangjero, Kecamatan Karanganom, Jumat (29/4/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Aliran air dari perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta Merapi Klaten ke rumah warga di sejumlah desa wilayah Kecamatan Karanganom hingga kini masih macet. Macetnya aliran air itu disebabkan rusaknya pipa PDAM di wilayah Kecamatan Polanharjo.

Ketua RT 002/RW 001, Dukuh/Desa Jurangjero, Warto, mengatakan aliran air bersih yang macet selama hampir sebulan terakhir memusingkan 52 keluarga yang tinggal di wilayah RT 002. Guna memenuhi kebutuhan air bersih, warga mengandalkan pasokan air dari tangki PDAM.

Advertisement

Saban hari, truk tangki keliling kampung mengisi tandon air milik warga memanfaatkan berbagai wadah di rumah masing-masing, termasuk ada yang terpaksa membeli tandon baru. Selain mengandalkan pasokan air dari truk tangki, ada warga yang mulai menggali sumur dalam.

“Untuk suplai air bersih selama ini terus kami pantau agar tidak ada yang terlewat. Untuk tempat ibadah juga menerima pasokan,” kata Warto saat ditemui di rumahnya, Jumat (29/4/2022).

Advertisement

“Untuk suplai air bersih selama ini terus kami pantau agar tidak ada yang terlewat. Untuk tempat ibadah juga menerima pasokan,” kata Warto saat ditemui di rumahnya, Jumat (29/4/2022).

Warto menjelaskan air sempat macet dan sama sekali tak mengalir selama beberapa pekan. Akhir-akhir ini, air kembali mengalir meski tak lama. Air biasa mengalir saat malam di atas pukul 00.00 WIB dan hanya berlangsung sekitar sejam. Selebihnya, warga mengandalkan tandon dan diiri lagi saat truk tangki berdatangan.

Baca Juga: PDAM Tirta Merapi Klaten Masuk Karangdowo, Demangan Jadi yang Pertama

Advertisement

Kedatangan warga mempertanyakan penyebab macetnya aliran air ke rumah warga. Namun, secara teknis Warto tak mengetahui pasti penyebab macetnya aliran air bersih itu.

Lebaran

Soal kemungkinan aliran air PDAM kembali lancar, Warto juga tak bisa memastikan air lancar lagi saat Lebaran. Dia berharap aliran air PDAM kembali lancar lantaran untuk kebutuhan konsumsi hingga kebutuhan lainnya seperti mencuci dan lain-lain.

Macetnya aliran air PDAM tak hanya terjadi di Desa Jurangjero. Hal itu juga terjadi di Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom. Macetnya aliran air PDAM di satu RW wilayah Ngabeyan sudah terjadi sekitar dua pekan terakhir.

Advertisement

Baca Juga: Sering Krisis, Warga Karangdowo Akhirnya bakal Terlayani Jaringan Air Bersih PDAM Klaten

Kepala Desa (Kades) Ngabeyan, Supriyadi, mengatakan macetnya aliran air bersih PDAM itu terjadi di wilayah RW 005, Dukuh Karangjati.

“Sekitar 60 keluarga yang terdampak. Kira-kira sudah berlangsung dua pekan ini. Ada dropping air dari PDAM. Warga juga banyak yang ambil air di kantor desa,” kata Supriyadi.

Advertisement

Kebocoran Pipa

Direktur Teknik PDAM Tirta Merapi Klaten, Sigit Setyawan, mengatakan macetnya aliran air PDAM itu terjadi lantaran ada kebocoran pipa yang berada di Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo. Pipa rusak lantaran terhantam ekskavator saat kegiatan kerja bakti.

“Tetapi saat rusak tidak segera dilaporkan sehingga air hilang semua dan pipa kosong,” kata Sigit.

Baca Juga: 2 Hal Ini Jadi Kunci PDAM Klaten Penuhi Target Pendapatan Rp4 Miliar

Dia menjelaskan perbaikan pipa yang rusak sudah dilakukan. Namun, petugas masih membutuhkan waktu untuk pengisian serta membuang udara yang ada di dalam pipa. Proses itu membutuhkan waktu berhari-hari.

Sigit mengatakan di waktu sebelumnya terdapat sekitar 2.000 pelanggan terdampak kerusakan pipa tersebut dan tersebar ke sejumlah desa seperti Desa Karangan, Jurangjero, Kunden, Beku, Brangkal, serta Blanceran. Hanya, saat ini air di beberapa desa mulai lancar lagi.

“Pada prinsipnya belum semua lancar. Tetapi tinggal di dua dukuh yakni di Dukuh/Desa Jurangjero dan Dukuh Muludan, Desa Brangkal. Sementara air di dua dukuh itu mengalir saat malam hari. Kalau sebelumnya yang terdampak sekitar 2.000 pelanggan, sekarang dampaknya tinggal untuk 500 pelanggan. Mudah-mudahan Lebaran ini air kembali lancar,” jelas Sigit.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif